Kepergok Adegan Transfer Enerji Mang Oded



Aslinya pertemuan sore itu (10/08/2017) yang terjadi di Jalan Nyland 13 Bandung, lumayan berat. Pembicaraan dengan topik dakwah tentu membutuhkan pemahaman yang dalam dan serius. Hanya karena cara penyampaiannya santai, dibingkai dengan suasana kekeluargaan menjadi tak nampak wajah-wajah bosan. Apalagi pandainya shohibul bait  mensiasati kejenuhan dengan menggoyangkan lidah tamunya. Tersedia berbagai kudapan mulai dari bakso, batagor hingga kacang ijo. Hmm...yummi...
  
Diawali dengan menanamkan pemahaman bahwa dakwah bukannya tidak melelahkan, bahkan kadang tumbuh rasa bosan. Akan tetapi dengan menghadirkan contoh-contoh penebar kebaikan yang mampu bertahan dalam amukan gelombang, akhirnya tergugah semangat juang pendengarnya yang sedari siang datang. Kekuatan cintalah yang mampu melihat sisi indah sebuah kerja dakwah.  

Ketika Whats App, Face Book, Twitter, Instagram dan berbagai media sosial lain ramai diminati banyak netizen, otomatis ini menjadi peluang dakwah untuk menyampaikan kebaikan-kebaikan yang diyakini kebenarannya, termasuk didalamnya menyiarkan capaian kinerja seseorang dalam kaitannya amanah yang diemban "Lalu apa bedanya dengan pencitraan?" Pertanyaan yang dilontarkan Siti Muntamah Oded ini dia jawab sendiri dengan menjelaskan bahwa, pencitraan mengandung unsur kebohongan dan tak sesuai kenyataan di lapangan. "Clear ya teman-teman! Selamat berjuang mengisi etalase dakwah," demikian pesan pamungkas istri Wakil Walikota Bandung tersebut.
Mang Oded (sebelah kanan)
Adzan Ashar menandai usainya pertemuan. Bergantian masing-masing mengambil air wudlu untuk persiapan sholat berjamaah. Tiba-tiba terdengar dari ruang tamu suara "Assalamu'alaikum...," spontan sang istri menoleh dan berucap "Oh Abi sudah datang..." lalu menghambur menghampiri sambil mencium tangan Mang Oded agak lama dengan sedikit manja. Sepertinya tak sadar tertangkap mata si Juru Catat. Psst...ini sebenarnya rahasia, ha ha... 

Usai sholat seputar setengah jam, kedua suami istri bercengkerama didalam. Tak lama Mang Oded menemui kami di ruang pertemuan sesaat sambil berucap "Silakan dilanjut ya, maaf Mang harus ke DPD sekarang," dan tak lama kemudian menghilang.

Masyaallah, padahal sejak pagi agenda Wakil Walikota padat dan masih dilanjut hingga malam hari.
Saat itu terbersit, betapa amanah seorang pejabat itu sungguh berat. Waktu bersama keluarga tak lagi leluasa. Belum lagi jika ada pihak-pihak yang tak terpuaskan dengan kebijakannya, harus legowo jika mendapat kritikan bahkan bisa sampai cacian. Meski demikian bagi Muhammad Oded Danial ini seolah tak ada beban. Entah resep apa, suatu ketika akan ditanyakan. Tertangkap mata bagaimana senyumnya tetap berkembang meski lelah itu pasti. Mungkin saja salah satunya tadi, saat ibu Siti mencium tangan terjadi transfer enerji, hingga lelah tak ia rasakan lagi* Wow, begitu indah ketika sebuah keluarga terbingkai dalam dakwah.

*Maaf adegan sesungguhnya disensor, karena tidak untuk konsumsi umum.

  

(Frieda Kustantina, Juru Catat)
  

 

  

Posting Komentar

0 Komentar