Bandung [3/05/2017] Sekretaris Umum DPD PKS, Iman Lestariyono mengapresiasi kerja cepat DKPB dalam menangani bencana banjir yang terjadi hari ini di Kota Bandung. Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DKPB) Kota Bandung menerjunkan 40 personil untuk menangani pohon yang mengalami gangguan akibat diterjang hujan lebat disertai angin kencang. Para personil langsung dibagi ke tiga titik lokasi pohon yang terkena gangguan, yaitu Jalan Bengawan, Jalan Asia Afrika, dan Jalan Laswi.
Para personil dibantu dengan 3 unit mobil pemadam kebakaran, 2 unit mesin penyedot, dan 3 unit mobil pemotong. Tim DKPB juga dibantu oleh warga sekitar yang berada di lokasi kejadian. Warga dan DKPB bahu-membahu menyingkirkan dahan yang patah dari jalanan agar tidak membahayahan dan mengganggu pengendara yang melintas.
Kepala DKPB Kota Bandung Ferdi Ligaswara mengatakan, pihaknya telah mengantisipasi gangguan semacam ini dengan membentuk tim di kewilayahan yang bertugas untuk menjadi tangan pertama yang bertindak saat terjadi gangguan atau bencana. Mereka juga memberikan wawasan dan informasi mengenai penanganan kebencanaan kepada masyarakat.
“Pemerintah kota sudah punya 30 orang relawan bencana, satu orang di tiap kecamatan. Mereka sudah dibina dan dilatih. Fungsinya, mereka lebih cepat merespon bencana yang terjadi di daerahnya masing-masing, karena untuk Damkar time response-nya membutuhkan waktu 15 menit,” papar Ferdy kepada Humas Kota Bandung melalui telepon.
Pada hujan lebat yang terjadi kali ini, pohon di Jalan Bengawan mengalami dahan patah karena tersambar petir. Sementara di Jalan Asia Afrika, dahan pohon patah karena diterjang angina kencang. Selain itu, ada pula pohon yang patah dari dahan bagian bawah.
Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman, Pertanahan dan Pertamanan (DPKP3) Arif Prasetya menuturkan pihaknya sudah sering melakukan monitoring terhadap pohon-pohon di seluruh Kota Bandung. Terhitung, ada 40.000-an pohon yang berada di bawah pengawasannya.
“Kita sudah monitoring Pohon, bahaimana pohon itu kita lihat dari kesehatannya, dari fisik pohon itu, kalau kira-kira membahayakan kita lakukan pengurangan beban atau pemangkasan. Malah kalau kita temukan dahan bawahnya bolong, kita eksekusi. Kita ganti,” ujar Arif saat ditemui usai rapat kerja dengan seluruh pimpinan SKPD di Best Western Premiere La Grande Hotel.
Dari hasil monitoring yang dilakukan, sudah ada 20% pohon yang diberi penanganan, mulai dari pengurangan beban pohon, hingga perawatan lainnya. Hal itu dilakukannya secara terus menerus untuk menjaga agar pohon tersebut tetap sehat dan tidak mengalami gangguan yang membahayakan.
“Ini bagian dari proses pembuatan kartu pohon, tapi kita sedang membuat pendataan dulu,” imbuhnya.
0 Komentar