Harap Bersabar Ini Ujian



Kini giliran siswa SMP yang mengikuti UNBK. Meski pelaksanaan UNBK baru dilaksanakan dalam waktu 2 hari, namun evaluasi sudah banyak berdatangan dari pihak-pihak terkait. Hal itu disampaikan pada siaran langsung inews Jabar di inews TV, Rabu (3/5).
Pelaksanaan UNBK tingkat SMP kali ini diikuti oleh 214 sekolah, 111 sekolah mandiri dan 113 sekolah menumpang. Hanya 24 sekolah yang belum melaksanakan UNBK. Demikian yang dipaparkan Bambang, Kepala Seksi Kurikulum SMP Dinas Pendidikan Kota Bandung.
UNBK pertama kali dicanangkan pada tahun 2014 dan terjadi peningkatan baik secara kuantitas maupun kualitas dari tahun ke tahun. Apalagi dengan dipermudahnya UNBK, jumlah sekolah yang mendaftar pun membludak. Hal itulah yang diamati oleh Irianto, Sekretaris Dewan Pendidikan Kota Bandung.
Sementara Endrizal selaku Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Bandung, menangkap beberapa kendala UNBK; dari mulai persiapan yang belum matang sehingga ada sekolah yang meminjam kepada orang tua, sampai beban psikologis yang ditanggung siswa.
Di lapangan sendiri, Irianto menemukan ada sekolah yang jaringan listriknya tidak kuat sampai terbakar. Meski hal ini cepat diatasi setelah petugas PLN menanganinya. Selain itu ditemukannya pungutan sebesar Rp 10,000 meskipun sekolah tersebut menumpang. Inilah yang akhirnya menjadi beban orangtua, selain tentunya beban psikologis yang ditanggung siswa. Sehingga Irianto menegaskan agar kementerian melakukan revisi peraturan pemerintah, kalau memang belum siap jangan dipaksakan. Jangan seperti uji coba kurikulum.
Problem lain yang ditangkap oleh Endrizal ialah dengan adanya UNBK akan terjadi kesulitan menemukan substansi apa yang diujikan serta kesulitan dalam mentransformasikan jawaban ke komputer. Sehingga Endrizal memberikan saran agar UNBK ke depannya diperiksa infrastrukturnya terlebih dahulu secara bertahap tapi signifikan, baik kesiapan orangtua dan siswa maupun keterlibatan sekolah. Karena tidak hanya beban psikologis saja, ada faktor lain seperti kelelahan menatap layar. Beberapa orangtua siswa pun sampai ada yang membuat forum orangtua dan ingin melaksanakan demonstrasi agar tidak dilaksanakan UNBK karena anak-anaknya menjadi stres. Selain itu kasus insidental seperti komputer yang ngehang atau aplikasi yang secara tidak sengaja terlogout sebagai penentu hasil merupakan kendala-kendala teknis yang harus ditangani oleh penyelenggara.
Dinas Pendidikan memberikan sanggahan bahwa tidak ada paksaan yang penting berbasiskan kejujuran, lagipula Bandung merupakan pionir pembelajaran online. Beberapa sekolah saja sebagai latihan pra UNBKnya sudah melaksanakan try out/ujian dalam jaringan. Untuk pelaksanaan di hari H pun sudah dipersiapkan 100 help desk (tim IT), pemantauan bahkan sudah dilakukan setiap harinya dengan 25 orang per wilayah. Sosialisasi juga sudah dilakukan jauh-jauh hari ke orangtua siswa. Dinas Pendidikan pun akan melaksanakan langsung sidak ke lapangan apabila terjadi masalah.
Secara keseluruhan masing-masing pihak sangat mendukung dilaksanakannya UNBK, hanya untuk persiapan di tahun 2018 harus dilaksanakan verifikasi sehingga lebih selektif lagi. Terlebih lagi UNBK ini meminimalisir terjadinya kecurangan. (Ishma)

Posting Komentar

0 Komentar