Ada lirih
Ada letih
Ada perih
Ada pedih
Namun ada gembira.
Ada sukacita.
Ada bahagia yang selaksa.
Ada cinta yang megangkasa.
Ada cita pada surga yang mahaleluasa mahamemesona.
Ada derita yang mendera
Ada gundah yang menyiksa.
Ada luka yang tiba-tiba menganga.
Namun ada kebesaran hati yang membuncah.
Ada tatapan hari depan yang menembus fatamorgana.
Ada rindu pada cahaya yang menerangi semesta.
Ibu
Tegar imanmu membuat kau lepas dari trauma demi trauma.
Sujud panjangmu mampu tegakkan ringkih-ringkih batin.
Dzikir sholawatmu.
Merasuki jiwa mewujud stamina.
Ibu
Kudapati suplai vitamin batin.
Dari do’a-do’a panjangmu di rentang fajar.
Kuteguk asupan-asupan energi surgawi dari lirih tasbih-tasbihmu.
Ibu
Seringkali langkahmu terantuk.
Gontai.
Melunglai.
Saat kau tuntaskan keharusan-keharusan.
Satu demi satu.
Keharusan menyelematkan keluarga yang begitu fitrah adanya.
Keharusan berbagi inspirasi dari ranah ke ranah.
Keharusan menembus amanah demi amanah yang tak pernah sudah.
Ayat demi ayat telah melegendakan dirimu.
Kata-kata cinta Rasulullah junjuan.
Abadi menyebut namamu.
Ibu
Aku tunduk dengan segala kerendahan jiwa.
Aku dekap jiwamu saat ada dan tiada.
Aku jabat erat lembut tanganmu dengan sepenuh rindu.
Aku peluk ringkihmu dengan cinta yang tak biasa.
(Miarti)
0 Komentar