Sarapan ruhiyah: Bijak dalam menerima, Bijak dalam memberi

Sarapan ruhiyah sesi pagi ini difasilitasi oleh Bapak Haru Suandharu yang membuka nasehat dengan sebuah hadits,
“Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, ‘Kaum Yahudi telah terpecah menjadi tujuh puluh satu (71) golongan atau tujuh puluh dua (72) golongan, dan kaum Nasrani telah terpecah menjadi tujuh puluh satu (71) atau tujuh puluh dua (72) golongan, dan ummatku akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga (73) golongan.” (HR. Abu Dawud)

Di akhir zaman ini dikatakan bahwa umat Islam akan terbagi menjadi 73 golongan dan hanya ada satu golongan yang akan selamat.  Pertanyaan mendasar yang terbesit adalah: kita termasuk golongan yang mana? Apakah kita termasuk dari satu yang akan selamat? Maka mari sejenak merenungi kondisi akhir zaman ini.
Kemudahan fasilitas-fasilitas di akhir zaman ini, seperti teknologi gadget, sosial media, dan alat-alat komunikasi informasi canggih lainnya, jelas menjadi kemudahan juga untuk kita membagi sesuatu. Namun, seringkali, alur penyebaran informasi yang tidak terbatas ini menjadi ajang berbagi sesuatu yang tidak jelas asal-muasalnya, asal share, asal like.

Bagaimana yang seharusnya kita lakukan? Kembalikanlah pada tuntunan dan pedoman pertama kita Al-Qur’an.
Al-Qur’an mengajarkan kita untuk bijak ketika mendapatkan informasi. Membiasakan diri memeriksa tulisan, kebermanfaatan tulisan yang akan kita bagikan, jika justru kita hanya membagi yang tidak ada manfaatnya, maka janganlah dilakukan. Bentuk bijak dalam mendapatkan informasi dari orang-orang fasik juga perlu ada kroscek terlebih dahulu. Jangan sampai kita ikut berkontribusi menyebarkan fitnah.
Hikmah yang dapat diambil adalah perihal : bijaklah dalam menerima, lalu bijaklah dalam memberikan informasi. Kemudahan teknologi akhir zaman ini berdampak pada efek domino yang dilakukan oleh jemari-jemari masyarakat. Dengan kebijaksanaan diri, domino yang diciptakan adalah domino dari berita-berita positif yang mendatangkan kebaikan dan manfaat bagi seluruh umat, dan kita bertanggungjawab untuk menghentikan domino berita-berita negatif, apalagi yang mengandung fitnah.
Itulah beberapa pesan yang disampaikan Haru Suandharu dalam ceramahnya di Adipura 2 komp Bumi Adipura, Gedebage.
Wallahu a’lam
(Tulip94)

Posting Komentar

0 Komentar