Safari Ramadhan di Ad Infinitum; Sebuah Refleksi!



"Baju baru alhamdulillah, 'tuk dipakai di hari raya. Tak ada pun tak apa-apa, masih ada baju yang lama." Sepetik lirik lagu dari Dea Ananda terhiring senyum manis khas anak-anak mengisi siang kami hari Sabtu itu. Lagu yang penuh keceriaan itu memang asyik disenandungkan, tapi jika terjadi dalam sebenar-benarnya kenyataan, bagi anak-anak mungkin tidak lagi seceria itu.

Adalah Janjan, pria yang menjamu kami dengan hangat di sebuah rumah kontrakan sederhana di kawasan jalan inhoftank Bandung. Bersama beberapa temannya, ia mendirikan sebuah pondok Yatim Piatu bernama Ad Infinitum.

Terhitung sudah berjalan selama 9 tahun sejak pertama kali digagas pada 2007, perjalanan Pondok yang ditinggali 15 Yatim Piatu ini tak cukup mulus. Sempat terusir dari kontrakan sebelumnya karena tidak bisa membayar sewa adalah salah satu episode tantangannya. Kini, Janjan dkk selangkah lebih baik. Menetap di kontrakan baru ini, Ad Infinitum semakin ramai. Tak hanya dihuni anak Yatim yang mondok, tapi juga oleh anak-anak sekitar lingkungan pondok yang ikut mengaji secara rutin disana.

Penasaran, kami mencoba bertanya berapa sebenarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk merawat belasan anak ini? Para pengurus pondok pun bercerita, sekitar 8 juta rupiah dana yang diperlukan setiap bulannya. Untuk biaya makan, dan lain-lain, termasuk biaya sekolah anak-anak yang seluruhnya masih bersekolah, dari SD hingga SMA. "Tapi, kang..itu juga belum terpenuhi. Sejauh ini baru bisa terpenuhi empat jutaan" tutur Janjan.

Selama perjalanannya, pondok yang kini telah berstatus yayasan ini beroperasi dengan mengandalkan dana yang berasal dari penjualan baju layak bekas pakai yang dihimpun dan dijual kembali oleh tim pengurus. Selebihnya, dana sumbangan dari berbagai pihak-lah yang turut membantu hingga pondok Ad Infinitum masih berjalan hingga saat ini.

Sungguh safari ramadhan yang sangat berharga bagi kami, singgah disana kemarin. Meski tidak banyak, alhamdulillah panitia ansyitah Ramadhan PKS tahun ini bisa sedikit berbagi di pondok yang beralamat di jalan inhoftank nomor 77 ini.

Masya Allah...sungguh, Nikmat Tuhanmu yang manakah yang engkau Dustakan? Betapa masih terlengkapinya nikmat kita oleh Allah. Dari lebaran ke lebaran masih rutin berganti baju baru. Padahal, teman-teman saudara muslim kita masih banyak sama yang seperti anak pondok Yatim Ad Infinitum.

Posting Komentar

2 Komentar