Galamedia: Kader PKS harus bergaul!



Siang itu hujan turun membasahi jalan daerah belakang Factory, suhu udara yang dingin tidak menyurutkan langkah pengurus DPD PKS Kota Bandung untuk memenuhi janji bertemu dengan redaksi Galamedia. Ketua Umum Tedy Rusmawan beserta rombongan disambut oleh Presdir Galamedia Pak Hilman, Pak Enton (Pimred) dan jajaran redaktur Galamedia. Suasana cair ditunjukkan oleh obrolan pembuka dalam bahasa Sunda dengan celetukan-celetukannya yang khas.Dalam roadshow kepengurusan baru PKS ini, Tedy Rusmawan menggulirkan program “PKS Mendengar” untuk menjalin silaturahim dan menerima masukan-masukan dari semua kalangan masyarakat.

“Kami sebagai pengurus yang baru enam bulan ini dilantik ingin mendengar masukan-masukan yang membangun untuk perbaikan PKS ke depan”, demikian Tedy membuka percakapan, Enton (Pimpinan Redaksi Galamedia) menyambut ajakan tersebut dengan memberi masukan-masukan yang segar diantaranya adalah tentang Stigma masyarakat ke PKS sebagai partai yang warna islamnya sangat kental sering dihadapkan pada persoalan budaya. Ada pandangan di masyarakat bahwa partai yang mengusung Islam sebagai azasnya biasanya tidak sejalan dengan budaya yang dipelihara didalam masyarakat. Ada kesan kader PKS berada dalam ruang yang berbeda dan eksklusif. Padahal untuk masyarakat Sunda, ada harapan bagi Partai berazas Islam untuk bisa membumi. Ada istilah di masyarakat Sunda bahwa “Islam adalah Sunda dan Sunda adalah Islam” bagi masyarakat Sunda, Islam sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan, ini peluang bagi PKS untuk lebih dekat dengan masyarakat melalui program yang mengadopsi budaya Sunda. Jangan ada kesan bahwa anak-anak PKS itu mengimpor budaya arab dengan nasyidnya, tapi coba dengan memperbanyak dialog dan aktivitas budaya kesundaan.

Permasalahan lain adalah mengenai keterlibatan kader PKS di masyarakat, keterlibatan kader di komunitas-komunitas seperti organisasi kepemudaan, bobotoh, ormas keagamaan harus semakin diperluas. Aktivitas kader PKS tidak hanya berada di sekitar masjid tapi ikut hadir menjadi solusi di tengah masyarakat dalam berbagai sektor dan berbagai segmen. Sebagai partai yang mengusung label partai dakwah, PKS harus hadir sebagaimana kebanyakan masyarakat. Berpikir, bekerja dan berpenampilan sebagaimana masyarakat pada umumnya, itu akan membuat masyarakat dengan sangat mudah menerima PKS sebagai bagian mereka. Lama kelamaan akan muncul istilah “PKS adalah masyarakat, dan masyarakat adalah PKS”, celetuk salah seorang peserta. Jadi intinya adalah PKS harus Gaul!.

Obrolan semakin hangat dengan ruang pembahasan yang meluas, tentang Milad PKS, tentang kinerja Walikota dan Wakil Walikota, tentang pencalonan Walikota 2018 dan lain-lain. Galamedia berharap kerjasama akan terus berlanjut dalam diskusi-diskusi dan obrolan untuk membuka komunikasi dua arah antara Partai dengan masyarakat. Kader PKS yang solid tetap membutuhkan sosok tokoh yang dikenal di masyarakat. Mang Oded –wakil walikota Bandung—dan tokoh PKS lain harus turun ke masyarakat, bukan hanya sebagai ustadz dan da’I, tapi juga hadir sebagai warga masyarakat yang diterima oleh semua kalangan.


Menanggapi masukan-masukan tersebut, Pengurus PKS menjelaskan bahwa langkah-langkah akan dibuat untuk mengakomodir harapan masyarakat, “kami bertekad untuk berkhidmat kepada masyarakat, kader diserukan untuk banyak terlibat di lingkungan masyarakat, supaya kesan eksklusif itu tidak ada lagi.”  Kader kini telah akrab dengan wayang sebagai bagian dari media dakwah, bahkan acara Musda PKS dibuka dengan pergelaran angklung dan kawih sunda yang dibawakan kader PKS. Sebagian lagi ada yang telah berperan aktif di kewilayahan dengan menjadi RT, RW, LPM dan berbagai organisasi kepemudaan maupun kemasyarakatan. Dengan cara seperti ini mudah-mudahan kehadiran PKS dapat dirasakan oleh masyarakat.Tepat adzan ashar rombongan pamit pulang dengan harapan semoga silaturahim tetap bisa dilanjutkan. Insya Allah [ih]

Posting Komentar

0 Komentar