Ridwan Kamil Meninjau Banjir di Bumi Adipura


Wali Kota Bandung Ridwan Kamil meninjau lokasi banjir yang menimpa bumi adipura, yaitu cluster pinus, palem dan tulip . Peninjauan dilakukan oleh Wali Kota Bandung, Minggu (13/3).

Wali kota langsung turun ke lokasi banjir dan menyusuri lokasi yang terkena banjir untuk melihat secara langsung kondisi di lapangan.

Setelah melakukan peninjauan wali kota mengatakan bahwa kondisi banjir tiap lokasi masalahnya berbeda-beda. Secara umum 1500 pasukan gorong-gorong telah membersihkan saluran yang mampet akibat sampah. Untuk kasus bumi adipura ini, menurutntya bukan gara-gara salurannya ada yang mampet tetapi masalah aliran ke arah sungai cinambo tidak berjalan sesuai dengan harapan.

Untuk menanggulangi hal tersebut, menurutnya jangka pendeknya akan dilakukan penyedotan air menggunakan pompa-pompa dan mengalirkannya ke salurannya. "Mudah-mudahan dengan hal tersebut bisa mengurangi bahkan mengeringkan airnya," jelas wali kota.

Lebih lanjut dikatakannya, pompa-pompa air tersebut akan dititipkan di kecamatan, sehingga apabila terjadi banjir di malam hari RW-RW bisa dengan cepat menghubungi camat untuk meminjam pompa tersebut.

Solusi selanjutnya menurut Ridwan Kamil adalah dengan membuat rute baru atau sodetan pada sungai yang alirannya tidak berjalan normal atau lambat.

"Ada sekitar 30-40 orang yang akan membuat rute baru tersebut, diharapkan denga solusi ini tidak akan banjir lagi," ujarnya.

Untuk Jangka panjangnya, wali kota meminta kepada lurah agar mencatat di RW nya masing-masing apabila ada lokasi yang bisa dibongkar atau digunakan untuk tendon-tendon air atau reservoir.

"Sehingga nantinya apabila ada air yang banyak tidak mengalir ke jalan tapi ke tendon atau reservioir tersebut," ungkapnya.

Wali Kota juga menegaskan bahwa penyebab banjir di adipura, adalah saluran ke sungai cinambo yang tidak maksimal, begitu juga dengan saluran air yang ke arah kabupaten menyempit, atau bottle neck, sehingga menyebabkan air yang berbalik arah.

"Hal ini harus saya koordinasikan dengan kabupaten di hilir atau kbb di hulu, karena tidak bisa sendiri-sendiri," jelasnya.

Peneybab, saluran ke cinambo tdk maksimal, saluran ke kabuaten tidak maksimal di mampet, 3 meter jadi 1 meter balik arah. Harus I dkoordinasikan,

Wali Kota juga menghimbau kepada warga apabila khawatir banjir terjadi lagi, agar warga mengontak RW terus ke Camat untuk dapat menyimpan pompa di RW masing-masing.
"Sampai saat ini ada sekitar 3 buah pompa yang dipinjamkan untuk menydeot air," pungkas wali kota

Posting Komentar

0 Komentar