SEBAIT TAKJUB

google

Cukup terantuk setiap kali kuikuti jejakmu. Bahkan seolah tanpa daya saat kucoba mengejar langkahmu. Karena tangguhmu sangatlah tentu.
Duduk tegakmu begitu tepat untuk kusandarkan ringkih hatiku. Bahkan diammu hadirkan multi isyarat yang wakilkan jutaan rasa. Sebab nadimu getarkan cinta beraroma surga.
Rasanya begitu sekelebat saat-saat kita bersama. Rasanya tak kan ada saat yang akhiri kebersamaan kita.

Kini.
Aku perankan satu sisi manusia yang persis telah kau lewati. Menjadi ibu.
Namun nyata bahwa adegan itu tak sederhana. Dan betapa sering kualami  ketersandungan pada alpa-alpa. Membukti bahwa pengasuhan itu mesti hadirkan rangkaian upaya.
Seperti dalam panggung sosiodrama. Kulewati babak haru, pilu, seteru, lucu, lesu, hingga babak paling sendu.
Sepercik kasihku untukmu memang sangat tak sebanding dengan samudera ikhlasmu demi bahagiaku. Setangkai ibaku atasmu memang sangat tak sepadan dengan setaman yakinmu yang hiasi impianku.


Ibu
Bersamamu. Aku menggelar do'a. Aku merangkai sujud. Mencipta sejarah. Mengorkestra ikhtiar.
Duhai Allah cintaku.
Kekalkan setiap amal baiknya.
Kristalkan setiap bulir air matanya sebagai permata berharga.
Biarkan do'a-do'a terbaiknya mewujud azimah yang pantaskan hadirku.
Taman Madinah Arcamanik, Desember 2015
#Selamat Hari Ibu (By : Miarti Yoga)

Posting Komentar

0 Komentar