Saat Anak Mulai Menemukan Jati Dirinya

anak muslim

pksbandungkota.com - Ayah Bunda, sering kali kita membuat strategi perencanaan yang begitu sempurna untuk anak kita. Namun, benarkah itu rencana yang sempurna? Akankah anak kita nyaman dengan rencana tersebut. Sering kali kita menganggap bahwa anak kita tak dapat menentukan hidupnya, memang benar. Tapi bukan berarti kita langsung mencampuri urusan hidupnya. Sang Pencipta telah memberikan anugrah organ otak yang sangat luar biasa. Maka dari itu tidak perlu khawatir jika anak kita tak mampu bertahan dalam kehidupan.
Justru peran kita sebagai orang tua disini diasah, kebijakan kita sebagai orang tua diuji bahkan ego kita pun diuji. Berikanlah mereka pilihan dalam hidup mereka, buat mereka mempunyai banyak pilihan dalam hidup. Hati-hati jika tanpa sadar kita hanya mengenalkan satu jalan pada anak kita, sehingga saat dia gagal dijalan tersebut, dia tak mampu bangkit karena dia tak tahu jalan lain.
Tak perlu ayah bunda khawatir, anak kita sudah mempunyai takdir, tinggal bagaimana kita membimbingnya, bukan memutuskan jalannya, tapi kita memberikan alternatif jalan hingga akhirnya anak belajar untuk berani dan bertanggung jawab.
Fenomena yang terjadi kini adalah anak-anak banyak menyalahkan lingkungan mereka saat mereka gagal, bahkan tak jarang saat mereka gagal di jalan yang ditempuh mayoritas orang, maka mereka segera men judge diri mereka gagal. Padahal pepatah mengatakan "banyak jalan menuju Roma". Begitupun dalam kehidupan ini, saat seseorang gagal di satu jalan bukan berarti masa depan ia hancur, justru alangkah lebih baik saat mempunyai pemikiran terbuka dan fleksibel. Karena dunia ini terus berubah, jika tak terbuka dengan perubahan maka akan termakan arus dan akhirnya kita tak mendidik generasi yang lebih baik dari kita.
Berbanggalah saat anak kita sudah yakin dan menemukan jalan hidupnya, kita bimbing dia agar tujuannya tetap baik, mungkin bisa jadi jalannya tak seperti yang lain namun selama masih dalam koridor maka Ayah Bunda punya peran penting dalam mendukungnya. Ingat lah, ini hidup mereka bukan hidup kita, maka impian mereka akan berbeda begitupun dengan cara mencapainya.(Ipah)

Posting Komentar

0 Komentar