pksbandungkota.com - “Mengapa
ujian ini begitu berat?” rasanya sering sekali kita menggerutu dalam hati,
mengerutkan dahi, kemudian menunduk dan mengatakan kalimat tersebut dalam hati.
Percaya atau tidak, saya juga (masih) sering melakukan hal tersebut.
Apalagi jika sedang mengalami beberapa masalah, atau hal-hal yang dirasa sulit
untuk dihadapi dan diselesaikan (bahkan dicari solusinya saja kadang terasa
sangat sulit), ditambah lagi jika hal tersebut sampai membuat kita berpikir
“mengapa hal ini terjadi padaku? Mengapa harus aku” (sambil ekspresi ala
sinetron) yang sampai membuat layu dan kering bunga-bunga kebahagiaan yang
bersemi di hati.
Lalu, aku harus apa jika hal tersebut terus terjadi
padaku? Kenapa aku tak bisa sebahagia orang lain?. Percayalah, setiap orang
punya ujiannya masing-masing dan setiap ujian itu akan datang pada sisi
terlemah kita, ya sisi terlemah kita. Saya sempat mengutip salah satu status
Whatsapp kakak kelas, dia menulis “This Dunya is designed to break our heart,
because the real happiness is only in Jannaah”. Setelah membaca kalimat
tersebut, tiba-tiba ada yang meletup di hati saya, wah benar juga ya, dunia ini
memang didesain untuk menguji kita, jadi sudah sepantasnya kita mendapat ujian.
Tapi, kenapa harus ujian yang seperti ini? Kenapa bukan ujian seperti yang
orang lain dapatkan?, sekali lagi, percayalah, ujian itu datang pada sisi
terlemah kita (berdasarkan pengalaman, mungkin tidak sepenuhnya benar).
Nah, poinnya adalah, dunia ini memang di desain untuk
menguji kita, lalu bagaimana kita menyikapinya?. Ketika seorang guru atau dosen
sedang menjelaskan suatu materi di dalam
kelas, kemudian ada hal yang tidak kita ketahui, maka sudah sepantasnya kita
bertanya (yang artinya memohon untuk dijelaskan kembali), karena kalau tidak,
maka kita (mungkin) tidak dapat mengerjakan soal-soal ujian
dalam mata pelajaran tersebut yang nantinya bisa menyebabkan kita tidak lulus *panik*. Sama halnya dengan ujian kehidupan, yang sering kita
lupakan adalah memohon untuk dimudahkan, salah satunya lewat berdoa. Yap,
berdoa adalah salah satu hal yang sering lupa dilakukan oleh (kebanyakan) muslim (ini
juga pendapat, bisa jadi tidak sepenuhnya benar). Terkadang kita selalu berpikir untuk
melakukannya sendiri, tanpa ‘melibatkan’ Allah disetiap aktivitas kita. Mungkin
kita terlalu sombong, tanpa mau bantuan dari Allaah. Padahal, Allaah berfirman
dalam Quran surat Al Mu’min.
“(Dan) Tuhanmu berfirman: ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya
akan Aku kabulkan bagimu.” (QS. Al Mukmin : 60)
Dari ayat tersebut, tentunya kita bisa memohon bantuan
Allah untuk memudahkan urusan kita,
bukan? Tentunya kita
akan selalu ‘melibatkan’ Allaah dalam setiap aktivitas kita. Dengan begitu,
tidak akan kesedihan lagi dan kita tidak akan merasa khawatir karena kita akan merasa yakin
bahwa apapun yang terjadi, semuanya adalah yang terbaik bagi kita, because
we put our trust in Allah. Karena rencana dan skenario-Nya adalah yang terbaik dari semua rencana yang ada. Jadi, kalau kita
tengah merasa dalam kesulitan, kesedihan, masalah, maka salah satu hal yang tidak
boleh dilupakan
adalah berdoa, memohon kepada Allah untuk mempermudah urusan kita. Meskipun
setiap harinya minimal kita berdoa lima kali (pada saat shalat) tetapi kita
perlu memanfaatkan waktu-waktu mustajab lainnya, seperti doa setelah shalat
fardhu, doa diantara adzan dan iqomah, dan tak kalah pentingnya di sepertiga
malam yang terakhir. Dan jangan khawatir, karena dalam surat Al-baqarah disebutkan bahwa
“(Dan) apabila hamba-hamba-Ku bertanya tentang Aku, maka
(jawablah) bahwasanya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa
apabila ia berdoa kepada-Ku.” (QS. Al Baqarah : 186)
Dan Allah pasti selalu menepati janji-Nya :).
Kalau kita sudah yakin pada rencana-Nya, yakin pada
kehendaknya, yakin akan janji-Nya, dan sepenuhnya percaya bahwa apapun yang
terjadi adalah yang terbaik bagi kita, maka tidak akan ada raut kesedihan dan
rasa khawatir yang akan singgah dalam dada seorang mukmin :)
Percayalah, ujian itu datang sebagai pertanda bahwa Allah
rindu akan doa-doa kita kepada-Nya. So, jangan bersedih dan tetap semangat! (Bej)
0 Komentar