Cerianya Pemain Angklung di Tengah Musda PKS

Ada yang beda di perhelatan kali ini. Rona pipi dan mata, rambut disanggul manis beberapa remaja putri nampak tak canggung diantara peserta Musda 4 PKS Kota Bandung yang berjilbab panjang.

Dengan penuh selidik penulis korek jawaban pada Dikie Muqoddas selaku Penanggung jawab acara di panggung. Ouw ternyata murni ditampilkan Grup Angklung dari STBA murni prestasi tanpa ada unsur politis pertimbangannya. Jadi datar saja.

Seonggok hati yang penasaran harus Penulis tumpahkan...dan jatuh pilihan pada Putri, Rasya dan Angga 3 mahasiswa pendukung grup angklung tersebut. Adakah yang sudah mengenal PKS sebelum ini  dan apakah tak canggung diantara wanita berkerudung?

Hampir serempak mereka menjawab kami nyaman ditengah keluarga besar PKS, orang-orangnya ramah walau penampilan kami beda. "Apa yang terlintas ketika mendengar kata PKS?", bergantian mereka jawab:
" Nomer 3", "Sejahtera" "Rendah hati" dan "Membangun Indonesia". (Belakangan diketahui kata-kata itu sudah melekat dikepala mereka).

Benang merah ditemukan ketika Tedy Rusmawan, Ketua terpilih menggelar Konferensi Pers siang hari itu juga (Sabtu,31 Oktober 2015) di ruang Emerald Hotel Garden Permata, Jl.Lemah Nengdeut, Sarijadi Bandung.
Ketika menjawab pertanyaan wartawan tentang mengapa kini PKS berubah menjadi 'Partai Terbuka'. Dengan gamblang Tedy mengatakan bahwa sejak awal berdiri PKS sudah terbuka. Semangat Bhinneka Tunggal Ika terus diperbarui dengan banyak memberi ruang muatan lokal dan memberi kesempatan siapapun yang ingin maju bersama PKS menuju Indonesia lebih baik. "Sebagai elemen perubahan PKS diupayakan terus mengadakan perubahan. Jika terkesan ekslusif itu karena jiwa militansi dipunyai seluruh kader dan ini pertanda pengkaderan berjalan baik.

Mang Oded selaku Ketua MPW Jawa Barat sekaligus Wakil Walikota Bandungpun dengan gamblang membeberkan ketika wartawan memancing dengan pertanyaan ketidak harmonisannya dengan Walikota Ridwan Kamil. "Insya Allah pasangan Rido sampai masa akhir pengabdian karena tetap terbangun integritas. Jika ada dinamika dalam penyelenggaraan pemerintahan itu hal wajar selama acuannya sama buat wujudkan Bandung Juara".

Dengan penjelasan Tedy Penulis pupus dalam kepenasaran, tak seharusnya heran jika remaja-remaja gaul kian banyak dimomen-momen PKS.

"PKS nomer tiga...PKS tetap dihati. PKS nomer tiga...bersama membangun Indonesia"
Nah lho..Penulis dibikin penasaran lagi. Dari mana sumber suara lebih dari seorang menyanyi. Terpaksa Penulis menilik setiap sudut dan ternyata sebagian mahasiswa STBA tadi dengan mengepal tangan, ada pula yang mengetuk kursi asyik bernyanyi.
(Frieda Kustantina)










Posting Komentar

0 Komentar