Momen yang Istimewa

 
google
pksbandungkota.com - Momen yang istimewa akan selalu menjadi memori tak terlupakan bagi tiap insan. Momen ini bukan berindikatorkan materi ataupun indahnya situasi, akan tetapi sejauh apa suatu perasaan terlibatkan di dalamnya. Bisa jadi suatu hal sederhana menjadi momen teristimewa bagi seorang insan, ketika terbalut sedemikian rupa indah dengan hangatnya hati yang menyapa. Tak perlu bermegah-megah. Meskipun itu hanya berdiri dan menyambut kehadiran saudaranya, tengoklah teladan Thalhah bin Ubaidillah yang  dengan tindak perilakunya memberikan momen tak terlupakan  bagi Ka’ab bin Malik sepanjang hidupnya. Ialah peristiwa ketika kabar taubat Ka’ab bin malik telah diterima oleh Allah. Ketika Ka’ab dengan tergesa-gesa untuk bertemu dengan Rasulullah di mesjid, saat itu Rasulullah SAW tampak sedang duduk di tengah-tengah para sahabat, tiba-tiba Thalhah bin 'Ubaidillah berdiri untuk memberi salam dan mengucapkan selamat kepadanya. “Demi Allah, tak ada seorangpun dari kalangan muhajirin yang berdiri kecuali Thalhah. Itu sebabnya, saya tidak pernah melupakan Thalhah dengan peristiwa tersebut” ungkap Ka’ab bin Malik.
Atau tengoklah Rasulullah SAW, sang mata air keteladanan yang mampu membuat tiap kesempatan menjadi momen teristimewa dengan saudara seiman lainnya. Yang setiap tata laku dan lisannya menjadikan para sahabat selalu merasa yang teristimewa. Tak terkecuali ibnu Abbas. Dalam suatu peristiwa Rasulullah tengah menaiki unta bersama dengan Ibnu Abbas. Momen itu tak disia-disiakan.  Untaian kata penuh hikmah dari sang pembawa risalah menjadi penghilang dahaga bagi pemuda yang haus akan ilmu ini “wahai Ghulam, peliharalah hak hak Allah,niscaya Allah akan memeliharamu”. Nasihat Rasullulah bagi ibnu abbas, menjadi begitu terkesan dengan sapaan awal yang begitu istimewa “ya Ghulam”. Nasihat ini kemudian senatiasa dipegang erat oleh ibnu Abbas hingga dewasa.
Dari berbagai untaian sejarah kita belajar, untuk senatiasa memberikan perhatian dan perasaan terdalam saat berhadapan dengan tiap insan yang berhadapan. Keluarga, anak, teman, sahabat, dan saudara seiman lainnya. Inilah hikmah yang bisa kita pelajari, menjadikan suatu pekerjaan bernilai istimewa, membuat kenangan yang terpatri di hati dan berbuahkan kesan. Tak perlu yang berat. Tak perlu waktu yang lama. Cukup yang paling murah sederhana. Namun dirias sedemikian rupa. Menjadi permata yang nian berkesan. 
Maka jangan pernah menunggu datangya suatu momen yang berkesan. Momen yang istimewa tidak akan pernah terjadi dalam diam. Ia bisa diciptakan. Jangan biarkan alam yang harus selalu menjadi pemeran utama dalam setiap pengalaman takjub istimewa. Kita pun berdaya. Kita pun dapat berupaya. Menajadikan alam terkesan, menjadikan alam berdecak. Memberikan kekaguman atas karya dahsyat yang memahat kesan abadi. Terukir di hati dan mengabadi hingga berbicara lembut di surga nanti.(Zev)

Posting Komentar

0 Komentar