Aher Kunjungi Pondokan Kloter 61 Jabar, Korban Terbanyak Mina


MEKKAH --  Di tengah suasana duka yang menyelimuti sebagian jemaah di kloter JKS 61 asal Jawa Barat (Jabar), Gubernur Jabar Ahmah Heryawan (Aher) berkunjung ke pondokan jamaah Kloter 61 di kawasan Syisyah, Senin (28/9/15) siang. 
Aher datang didampingi Asisten Kesra, Kepala Kanwil Depag, dan Kepala Biro Yansos Pemprov Jabar. Kloter ini memiliki jumlah jamaah yang terkena musibah di Mina, Kamis (24/9) lalu. Setidaknya sudah tiga orang diidentifikasi meninggal dari jumlah total 46 anggota kloter yang belum kembali sejak musibah tersebut.    
"Seiring semangat berhaji, kami berwasiat kepada keluarga jemaah untuk senantiasa bersabar atas musibah yang tengah menimpa pada saat ini, Atas nama Pemprov Jawa Barat dan pribadi, kami menyampaikan duka yang mendalam," kata Aher, penuh haru. 
Aher mengatakan, dirinya mengingatkan kembali kepada para jamaah, yang sudah bersusah payah dan bersabar di Arafah, Mudzdalifah, dan Mina dalam beberapa hari kemarin. 
"Jadi, hendaknya kita sempurnakan kesabaran ini dengan juga bersabar dalam menerima ketetapan Allah Swt berupa musibah ini," katanya. 
Dia mengutip salah satu ayat Quran, tentang berilah kabar gembira kepada orang-orang bersabar, yaitu yang ketika ditimpa musibah dia mengatakan, sesungguhnya ini adalah ketetapan Allah dan hanya kepada-Nya lah kita semua dikembalikan.
Kedatangan Gubernur sendiri disambut baik para jamaah. Ini dimanfaatkan jamaah untuk menyampaikan berbagai uneg-uneg dan  usulan perbaikan dalam penyelenggaraan haji ke depan.
"Gubernur meresponnya dengan mendorong para pihak berkepentingan untuk dapat menginvestigasi korban jamaah Indonesia serta mengumumkan daftar korban tersebut dalam tempo yang tidak terlalu lama," timpal Ade Sulkasah, Sekpri Gubernur yang turut serta mendampingi. 
Aher kemudian menjelaskan, bahwa posisi Pemprov Jabar sejalan keinginan jamaah untuk mempercepat prosesnya. Gubernur bahkan telah mendatangi meminta khusus kepada Menteri Agama untuk memberikan perhatian soal ini pada Jumat (25/9) lalu. 
Ditambahkan, mengenai data korban, Aher melanjutkan, Pemprov Jabar tidak secara khusus memiliki kewenangan memadai untuk melakukan proses ini. 
"Proses pendataan korban merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari manajemen pengelolaan haji oleh Daker (Kepala Daerah Kerja, red) Mekkah. Kendati memang jumlah korban jamaah terbanyak ada pada kloter asal Jabar. Karenanya, data akan selalu merujuk kepada yang dirilis oleh Daker Mekkah," pungkasnya di hadapan jamaah.

Posting Komentar

0 Komentar