Reses Ledia Hanifa, Jendela Komunikasi pada Konstituen

Kepenasaranan penulis terhadap Ledia Hanifa Amalia, anggota legislatif wakil rakyat di DPR.RI dari PKS Dapil Bandung-Cimahi tak terbendung lagi, Dimata penulis Seorang Ledia seolah tak ada matinya menelorkan ide dan gagasan. Itu sebabnya masa reses menjadi digadang gadang karena disana ada jendela buat penulis mengintip apa lagi ramuan gagasannya.

Diawal reses penulis intip, ketika perjumpaannya dengan pendukung di wilayah Cimahi dan telah penulis tuangkan dalam artikel Ketika Ledia Hanifa Turun Gunung. Pengintipan berlanjut pada pertemuan Ledia dengan pendukung dari wilayah Bandung, yang diadakan selama Reses Dewan bertempat di Kantor Komunikasi dan Informasi Ledia Hanifa.

Tak beda dengan pertemuan sebelumnya, peserta dibanjiri dari kaum perempuan yang mayoritas ibu rumah tangga. Apa untungnya sih seorang Ledia menyengaja jumpa 'fansnya' ibu rumah tangga yang nota bene sering dilihat sebelah mata? Diam diam penulis intip dari jendela akun twitter @lediahanifa dan terjawablah alasannya. Masa reses bagi Ledia masa yang sangat menggembirakan, karena baginya merupakan kesempatan mendapat hal baru dan saat temu muka dengan pendukungnya yang mayoritas wanita. Mulai dari kader Posyandu, kalangan pesantren, mahasiswi, ibu ibu majelis taklim, birokrasi dan tentunya juga Bidpuan yaitu kader perempuan dari kalangan PKS sendiri. Pada kesempatan yang berharga ini Ledia mengambil kesempatan menyerap aspirasi kaum perempuan sesuai bidang yang digeluti di Senayan. 

Diwaktu yang sama Ledia bisa memberi pendidikan politik pada kalangan ibu rumah tangga dengan bahasa yang sederhana, meski materi yqng dijelaskan seputar UUD 1945. Ternyata ibu ibu rumah tangga antusiasnya luar biasa. Mereka dapat menyampaikan problematika kesehariannya dengan gamblang dan terang.

Satu hal yang menarik, dalam mengisi resesnya Ledia membuat gebrakan dan baru satu satunya di Indonesia. Berangkat dari keinginannya membuka kran seluas luasnya untuk menyerap aspirasi masyarakat, dibukalah di Jl.Pahlawan Bandung Kantor Komunikasi & Aspirasi. Berharap dengan keberadaan kantor tersebut tak ada lagi sekat antara warga masyarakat dengan wakil rakyat dari kader PKS. Tentu ide brilian ini mendapat respon positif dari masyarakat dan petinggi partai. Terbukti saat peresmiannya dihadiri Ketua DPW PKS Jabar dan Ketua DPD PKS kota Bandung. 

Tak ketinggalan ibu Netty Heryawan, istri Gubernur Jawa Barat turut memberikan dukungan positif sekaligus menaruh harapan moga keberadaan kantor Komunikasi & Aspirasi Ledia makin artikulatif dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat khususnya perempuan dan anak. Sebelum berakhir perjumpaan Ledia berpesan khusus pada Ibu ibu PKK dan kader Posyandu, sebagai ujung tombak dimasyarakat tetap semangat dan tanpa pamrih berkeliling melayani dan mendata agar tak ada warganya yang luput dari imunisasi dan balita yang kurang gizi. 

Khusus kepada kader Bandung-Cimahi menaruh harap agar mampu menjadi fasilisator permasalahan yang berkembang dimasyarakat lingkungannya untuk mengkomunikasikan dan menginformasikan kepada anggota dewan PKS.kota Bandung. Tak lupa menyampaikan penghargaan setinggi tingginya atas perjuangan hadirin selama masa kampanye lalu. Dengan dipompakan semangat agar terus berjuang karena makin banyak tantangan yang timbul dimasyarakat terhadap ancaman moral anak dengan berbagai macam problematikanya. Dicontohkan mulai dari perdagangan anak, pelecehan seksual maupun hak sebagai anak, sesuai yang dijamin dalam undang undang dasar 1945 pasal 28B yang berbunyi 'Membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan, hak anak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta perlindungan dari kekerasan' . Dirinyapun berjanji akan serius memperjuangkan setiap permasalahan yang timbul menyangkut ibu dan anak Indonesia. (Frieda Kustantina)

Posting Komentar

0 Komentar