Singgah dalam Perjalanan Sejarah di Masjid Cipaganti


“Pangemut-ngemut ngadegna Masjid Cipaganti. Ngawitan dipidamel dina ping 11 Syawal 1351 H /7 Februari 1933. Diistrenan dina ping 11 Syawal 1352 H / 27 Januari 1934”. Tulisan dalam Prasasti ini menjelaskan sejarah singkat berdirinya Masjid Cipaganti

Masjid Raya Cipaganti dibangun tahun 1933. Nama awalnya adalah Masjid Kaum Cipaganti. Peletakan batu pertamanya dilakukan oleh inohong Bandung Asta Kanjeng Bupati Bandung bernama Raden Tumenggung Hasan Soemadipradja didampingi oleh Raden Rg Wirijadinata sebagai Patih Bandung dan Raden Hadji Abdul Kadir sebagai Hoopd panghulu Bandung. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 11 Syawal 1351 H bertepatan dengan tanggal 7 Pebruari 1933 M.

Letak masjid ini berada di Jl. Cipaganti, sebuah kawasasan sejuk di wilayah Bandung Utara. Rimbunan pepohonan dan bangunan-bangunan khas peninggalan Belanda sepanjang jalan Cipaganti menjadi tanda daerah ini sarat akan sejarah. Masjid Raya Cipaganti di desain oleh Prof. Kemal C.P. Wolff Shoemaker, seorang arsitek Belanda yang menjadi Profesor di ITB Bandung dan menghasilkan banyak karya yaitu Hotel Preanger, Villa Isola (kampus UPI), laboratorium Boscha dan lain-lain. 

Pada saat pembangunan masjid ini mendapat bantuan biaya dari seorang inohong Bandung bernama R.A.A. Hasan Soemadipradja. Di samping itu pula terkumpul anggaran biaya yang disumbangkan oleh golongan bumiputra yang peduli terhadap pembangunan masjid yang secara keseluruhan dana yang terkumpul digunakan untuk pembagunan masjid ini.



Posting Komentar

0 Komentar