Ngabuburit di Priangan


Beberapa istilah yang saya hapal ketika ramadhan di masa kecil, ngabuburit, munggahan, botram, lodong, dan puasa ayakan. Jelang Ramadhan di Tanah Priangan ada tradisi munggahan yaitu satu hari jelang shaum. Biasanya masak makanan enak-enak sambil botram. Arti Botram adalah makan bersama, Sebuah kominitas atau keluarga membawa makanan sendiri-sendiri kemudian makan bersama-sama.  

Ada tradisi lain yaitu Rantangan. Jelang Ramadhan antar keluarga sekampung saling kirim nasi dengan lauk pauknya. Ada yang lucu, Rantangan yang kita kirim ke saudara isinya sama dengan yang kita terima. isinya nasi, tumis, ikan, tahu dan tempe. Ala kulli hal, bukan rantangannya, tapi nilai silaturahim antar keluarga tetap terjaga 

Istiliah yang masih ngetren sampai sekarang yaitu ngabuburit. Burit artinya jelang malam atau maghrib. Jadi ngabuburit artinya menghabiskan waktu sambil menunggu adzan maghrib atau saatnya berbuka puasa. Tempat yang menjadi tujuan ngabuburit biasanya Alun-alun atau  pusat keramaian lain seperti terminal dan taman kota.

Selain acara ngabuburit ada acara yang tak kalah seru, maen lodong. Lodong, meriam bambu diisi minyak tanah kemudian dipanaskan dan disulut api. 

Ada istilah puasa ayakan kepanjangan dari nu aya dihakan (yang ada dimakan) , ini candaan untuk anak kecil sekaligus sindiran untuk orang dewasa yang tidak puasa

Saat ini cara ngabuburit bergeser ke arah permainan modern. Di Alun-Alun Bandung depan masjid Raya, anak-anak ngabuburit dengan mancing ikan-ikan kecil dalam kolam buatan, sementara di Alun-alun Ujung Berung sepeda motor anak dan mobil-mobilan tenaga aki menjadi favorit.



Posting Komentar

0 Komentar