Setitik Tawakkal dari Lembah Badar


Ketika kaum Quraisy dengan angkuhnya maju menuju lembah Badar, Rasulullah mengangkat kedua tangannya seraya berdoa kepada Allah swt, “Ya Rabbi, jika pasukan kecil ini sampai binasa, tidaklah akan ada lagi yang menyembahMu dengan hati iklas”. Abu Bakar As Shidiq mencermati wajah Rasulullah SAW terlihat sedih, lalu ia berusaha menenangkan hati junjungannya seraya berkata, “Ya Rasulullah demi diriku yang ada ditangan-Nya. Bergembiralah! Sesungguhnya Allah SWT pasti akan memenuhi janji yang telah diberikan kepadamu”. 

Saya ingin menggaris bawahi kata “Sesungguhnya Allah SWT pasti akan memenuhi janji”. Hal ini semacam kata kunci dalam peperangan bagi umat muslim, bahwa kita perlu optimis. Tentu dalam peperangan serangan kecurangan, kebrutalan akan bersanding dengan ketakberdayaan, dan keterbatasan selalu akan ditemui. Tetapi jika merujuk janji Allah, tak ada kata yang mustahil untuk meraih kemenangan.

Jangan beri ruang sedikitpun untuk ketidakberdayaan dan kekalahan. Optimisme ini bisa terbentuk manakala syarat-syarat untuk bisa mendapat pertolongan Allah telah ditunaikan. Sekarang tinggal masing-masing kader untuk bisa introspeksi. Adakah aturan Allah yang dilanggar dalam bermuamalah dalam  kehidupan sehari-hari. Dan adakah jarak antara aku dan Dia? Jika semua jawaban tidak, yakinlah bahwa Allah berada di pihak kita. Tentunya seiring dengan berjalannya bulan Ramadhan kita pun sudah menumpuk amalan-amalan yang disukai Allah. Sehingga tidak ada alasan untuk degradasi semangat dalam menghadapi pertarungan sengit, brutal dan tak berbatas  di dunia maya maupun di dunia nyata.

Fenomena Perang Badar insyaallah akan berulang. Meski kekuatan kita jauh lebih kecil tetapi insyaallah dengan militansi yang kuat dan soliditas seluruh kader dan tingginya ruhiyah yang dimiliki, insyaallah kemenangan akan teraih. Allah pasti akan menuntun  kita. Biarkan Allah yang bekerja. Dia hanya butuh tangan dan kemauan besar kita. Faidzaa 'azamta fatawakkal 'alallah. Setelah berazam dan berusaha, maka tawakkal adalah langkah berikutnya. Maka apa lagi yang perlu dikhawatirkan?   
Allahu Akbar...Allahu Akbar....Allahu Akbar. (Frieda)    

Posting Komentar

0 Komentar