Le Scaphandre et le Papillon dan Pelatihan Murobbi Batununggal


Le Scaphandre et le Papillon adalah sebuah buku yang ditulis seorang pria Prancis, bernama Jean-Dominique Bauby, berumur 44 tahun. Laki-laki tersebut mengalami kelumpuhan total (Locked In Syndrome). Ia dapat berpikir dan merasa tetapi tubuhnya lumpuh total, bahkan menelan ludah pun ia tak bisa. Hanya satu bagian tubuhnya yang bisa bergerak, yaitu adalah kelopak mata kirinya.Tentu kita bertanya, bagaimana bisa ia menulis buku jika menulis dan bahkan berbicara pun tak bisa. Cara Bauby melakukannya adalah dengan menggunakan kelopak matanya. Suster di rumah sakit, tempat ia dirawatm akan menunjukkan huruf demi huruf menunggu Bauby merespon dengan kedipan matanya. Bila bauby mengedipkan matanya, artinya huruf tersebut ditulis dan beberapa isyarat lainnya dari mata Bauby. Betapa repotnya sehingga satu huruf membutuhkan waktu dua menit untuk dituliskan. Buku tersebut total membutuhkan kurang lebih 200.000 kedipan hingga selesai ditulis. Buku tersebut berkisah tentang kisah hidup Bauby dan bagaimana seorang lumpuh total menjalani hidupnya, terjual 25 ribu pada hari pertama penjualan dan mencapai 150 ribu pada pekan pertama penjualan. Sumber (http://en.wikipedia.org/wiki/The_Diving_Bell_and_the_Butterfly)

Melihat kisah di atas kita tentu akan merasa malu, betapa orang sudah tidak punya apa-apa, hanya mata berkedip, jantung berdetak, dan seonggok otak, masih mau berbagi kepada sesama. Kita yang bertubuh lengkap, bisa menulis, mencatat, mengetik sudahkah seambisius itu dalam hal berbagi inspirasi? Mungkin rasa malu itu yang mendorong warga Batununggal untuk berkumpul di DPD PKS Kota Bandung minggu (8/6/2014) siang kemarin. Tidak semua warga, tetapi 60 orang saja yang tergabung dalam kader DPC PKS Kecamatan Batununggal. Beliau-beliau, tua muda, laki-laki perempuan, belajar bersama dalam forum bernama Pelatihan Murobbi. (Murobbi: Guru dan Pembimbing belajar islam)

Dua pembicara lokal dihadirkan sebagai narasumber dan satu pembicara dihadirkan jauh-jauh dari Jakarta untuk berbagi di depan peserta. Ketua panitia mengatakan tujuan acara ini adalah untuk memantik api semangat setiap kader agar terus menjadi murobbi dan menambah jumlah kelompok halaqoh atau kelompok pembinaan.

Diriwayatkan dari Jabir berkata,”Rasulullah Shallallahualaihiwassalam bersabda,’Orang beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersikap ramah. Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Thabrani dan Daruquthni)


Pukul 15.00, puluhan kader Batununggal pulang ke rumah masing-masing membawa seamangat dan niat untuk bermanfaat bagi lingkungan terdekat. Menyebarkan narasi kebaikan, mendidik, membina, dan mengenalkan keindahan agama ini. Mentransformasi masyarakat untuk bergerak Minal Dzulumaati Jahilliyyaah Ilannuuril Islam (Dari kegelapan kehidupan Jahiliyah menuju manusia beradab yang penuh dengan cahaya islam)

Posting Komentar

0 Komentar