Bandung. Sudah dua pekan terlewat dari Pemilihan Anggota Legislatif 9 April yang lalu. Penghitungan suara di berbagai daerah mulai selesai satu demi satu, meski pengumuman mengenai hasil real count memang belum dirilis. Selama itu pula, Partai Keadilan Sejahtera terus mengawal penjagaan suara, dengan tabulasi nasional yang menghimpun data dari seluruh saksi di semua titik pemungutan suara se-Indonesia dan Luar Negeri.
Setiap detil data perolehan suara semua partai dan calon Anggota Legislatif dihimpun dengan rapi. Pemeriksaan ulang dengan komputer, check and recheck antara tulisan dalam C1 dengan hasil penghitungan komputer, dan proses-proses lainnya yang kesemuanya dilakukan dengan mekanisme input dan verifikasi yang ketat. Proses menjaga suara ini dilakukan bukan tanpa kesulitan. Banyak rongrongan yang mengancam proses tersebut. Juga, ada beberapa pasukan yang harus diuji dengan kesehatannya di tengah tugas menjaga suara. Namun, ada juga yang justru berbahagia di tengah tugas ini, seperti salahsatu anggota kepanduan PKS yang menikah di tengah upaya menjaga suara ini.
Seperti apapun kisah yang dialami setiap penjaga suara ini, tentu akan menjadi hal yang bernilai bagi masyarakat, karena menjaga suara ini merupakan upaya menjaga amanah masyarakat. Kepada para saksi dan prajurit penjaga suara, Sekjen PKS Fahri Hamzah menyampaikan apresiasinya. "Menjaga suara ini semoga mendapat pahala besar di sisi Allah, karena seperti tugas jaga malam bagi prajurit saat perang." Upaya menjaga suara ini pada dasarnya adalah amanah untuk menegakkan pemerintahan yang baik, yang bermanfaat besar bagi masyarakat, pungkasnya. (RD)
Berikut cuplikan wawancara Humas PKS Kota Bandung dengan Fahri Hamzah
0 Komentar