Ayo Semangat, Rebut Kekuasaan Untuk Kemaslahatan Negara

Kampanye Pilkada Padangsidimpuan
Suasana kampanye pilkada
Bersyukurlah kita tinggal di Indonesia, meski banyak masalah, tetapi lebih banyak pula solusinya. Solusi bangsa ini tidak pernah kring seiring masalah yang terus melanda. Oleh karena itu saya tidak mengerti kepada banyak orang, atau sekelompok orang dalam sebuah organisasi yang terus mengeksploitasi masalah tanpa berusaha mencari solusi. Kalau kata ILC : Menyelesaikan masalah tanpa solusi , ILC  ( Indonesian Lawak Club). 
Lihat di negeri lain, pergantian kepala negara selalu membawa bencana, peperangan dan perang saudara menjadi keseharian. Ada lagi isu sektarian yang memicu genosida. Ada negara yang adem ayem, tapi tirani berkuasa, kebebasan menjadi yang mahal. Betul Indonesia masih banyak yang miskin, tetapi tidak pernah terjadi kelaparan massal seperti yang terjadi di Afrika. Toleransi juga masih normal, tidak ada pembantaian karena agama sebagaimana yang terjadi di afrika tengah dan Burma. 
Tahun politik, adalah momen pergantian kepemimpinan bangsa. Pemilu pasca reformasi sangat dinamis dan berjalan "aman-aman saja". Ini yang patut kita syukuri. Merebut kekuasaan bukan sebuah ambisi yang salah, karena ini adalah saatnya untuk  kita bisa melakukan perbaikan nasional di semua lini, dan itu bisa dimungkinkan jika kita punya kekuasaan. 
Jika di dunia ini ada 3 pola pergantian kekuasaan, Perang/kudeta, Pewarisan (kerajaan), dan pemilu (demokrasi), maka sekarang ini, yang ada di depan mata, dan paling aman dan rasional, hanyalah lewat pemilu. Memang tidak ada jaminan lancar dan damai, tetapi dalam sejarah Indonesia pasca reformasi, siapapun presidennya, biasanya militer dan keamanan mengikuti dan tunduk (ini juga sesuatu yang patut disyukuri juga).
So, jika ada peluang, kenapa kita harus keukeuh Golput? perlu berapa lama lagi menunggu semua keadaan jadi ideal?... Pemilu adalah cara damai mengganti kepemimpinan. Kemasalahatannya sangat besar. Sudah bukan waktunya kita berdebat tentang halal dan haram pemilu, kini saatnya menyelesaikan masalah dengan solusi bangsa. 
Kalaupun ada sekelompok orang yang pandai menunjukkan dan membahas masalah, namun tidak pandai memberi solusi, katakan saja: Indonesian Lawak Club juga lebih lucu dari anda.. 
(ahadi, versi ngacapruk politik)

Posting Komentar

0 Komentar