Anggota Komisi III DPRD Kota
Bandung, Andri Rusmana, mendorong agar wacana pembongkaran Teras Cihampelas
ditanggapi secara serius dan hati-hati.
Menurutnya, baik Pemerintah Kota Bandung maupun Pemerintah Provinsi Jawa Barat perlu melakukan evaluasi menyeluruh sebelum mengambil keputusan, mulai dari aspek hukum, sosial, hingga potensi dampak ekonomi.
"Kalau usulan kan artinya
bisa diikuti atau tidak. Tinggal bagaimana komunikasi antara Pemerintah Kota
Bandung dengan Pemerintah Provinsi. Yang jelas, keduanya harus mengkaji secara
matang, termasuk aspek hukumnya, bagaimana jika dibongkar atau dipertahankan,"
kata Andri, Jumat, 4 Juli 2025.
![]() |
Teras Cihampelas |
Ia menjelaskan, sejak awal pembangunan pada 2016–2017, Teras Cihampelas hadir sebagai solusi untuk menata kawasan dan menertibkan pedagang kaki lima, dengan memindahkan aktivitas mereka ke ruang yang lebih teratur di atas jalan raya. Namun, menurutnya, tujuan tersebut tidak sepenuhnya tercapai, apalagi setelah pandemi COVID-19 yang menyebabkan penurunan aktivitas secara drastis.
"Saya rasa kita perlu
berpandangan jauh ke depan demi masa depan Bandung yang lebih baik. Awalnya
Teras Cihampelas dibangun untuk menata kawasan, tapi dalam perjalanannya tidak
berjalan mulus. Apalagi pasca-COVID, aktivitas di sana menurun," ujarnya.
Andri menilai, Wali Kota Bandung
saat ini masih menunjukkan komitmen untuk mempertahankan Teras Cihampelas.
Pemerintah kota bahkan telah melakukan inspeksi mendadak dan menemukan sejumlah
pelanggaran, seperti kebersihan yang buruk hingga pecahan botol minuman di area
tersebut. Satpol PP pun diminta berjaga 24 jam dan kamera pengawas (CCTV)
dipasang demi meningkatkan pengawasan.
"Jadi kalau ada keinginan
dari Gubernur untuk membongkar, ya itu harus melalui proses penelitian dan
kajian panjang. Harus melibatkan para ahli dan diambil keputusannya secara
akademis, apa dampaknya bagi kota Bandung,” tegas Andri.
Selain soal dibongkar atau
dipertahankan, Andri menekankan pentingnya penataan ulang kawasan Cihampelas
secara keseluruhan. Ia menyebut, saat ini bus pariwisata banyak yang enggan
masuk ke kawasan tersebut karena terhalang akses, yang kemudian berdampak langsung
terhadap penurunan kunjungan wisatawan dan lesunya perekonomian lokal.
"Mungkin kalau dikembalikan
seperti dulu, kawasan Cihampelas bisa hidup lagi. Tapi tetap harus ditata.
Selain itu, kalau mau dibongkar, harus dihitung nilai asetnya, apakah masih ada
nilai jual atau tidak. Dan ke depannya, Gubernur juga harus punya konsep baru
untuk mempercantik dan menertibkan kawasan ini agar kembali ramai,"
sebutnya.
Andri menegaskan, DPRD Kota
Bandung siap memberikan dukungan terhadap langkah yang terbaik bagi kemajuan
kota.
“Prinsipnya, mana yang terbaik
untuk Bandung dipertahankan atau dibongkar kita dukung, selama itu demi
kebaikan bersama dan berjalannya program pembangunan kota,” pungkas Andri.
0 Komentar