Ketua DPRD Kota Bandung Asep
Mulyadi meminta Pemerintah Kota Bandung untuk memberikan beragam insentif dan
kemudahan bagi pelaku usaha lokal. Ia mengatakan, banyak pelaku usaha khususnya
Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang kesulitan dalam merintis bisnis mereka.
Asep mengatakan, pihaknya mengapresiasi upaya Pemkot Bandung untuk menggelar berbagai festival dan bazar IKM sebagai bentuk promosi bisnis kepada masyarakat luas. Namun, lebih dari itu, ia meminta bantuan dapat diberikan dengan lebih konkrit dan spesifik.
![]() |
Asep Mulyadi |
"Bagi pengusaha, hal yang paling berat adalah ketika merintis bisnis. Ke
depannya Pak Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung jangan sekedar melangsungkan
acara seremoni seperti ini, meskipun ini penting sebagai bagian dari
promosi," ungkap Agus di pembukaan Festival Kuliner dan Sentra Industri
Kota Bandung di Cihampelas Walk, Sabtu (26/4/2025).
Ia mengatakan, banyak pelaku IKM
yang harus menghadapi berbagai regulasi ketika hendak lepas landas memulai
bisnisnya. Mulai dari mengurus pajak, BPJS Ketenagakerjaan, dan lain-lain.
"Ketika mengembangkan usahanya yang belum besar, pengusaha terkendala
bayar pajak, harus langsung mengurus izin halal, kewajiban BPJS
Ketenagakerjaan, dan sebagainya. Usaha masih kecil, tapi banyak kewajiban
ini-itu," ungkap Agus.
Padahal, ia menilai, potensi
bisnis di berbagai bidang di Kota Bandung, termasuk kuliner dan fashion, sangat
besar. Wisatawan telah memercayai image Kota Bandung sebagai kota wisata dengan
segala produk kreatifnya.
Oleh karenanya, kemudahan dalam mengembangkan bisnis menjadi hal yang krusial.
Pemkot Bandung diminta untuk dapat memberikan beraga stimulus kepada pengusaha.
"Orang luar sudah percaya betul degan kualitas makanan dan kuliner kita.
Pemerintah wajib memberikan stimulus agar mereka ini bisnis-bisnisnya bisa
scale up," terang Agus.
Salah satu hal yang bisa dilakukan, ia mengatakan, adalah dengan memberikan
bimbingan atau coaching bisnis kepada para pelaku IKM. Pendampingan bisnis hingga
jadi mandiri ini perlu dilakukan melalui kolaborasi lintas sektor.
"Mau tidak mau harus ada pembimbingan, ada coaching. Ini tugas dari
Dinas UMKM, Dinas Perdagangan dan Perindustrian, hingga Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan. Semua harus disinergikan," paparnya.
Ia mengatakan, saat ini Kota Bandung memiliki lebih dari 10 ribu pelaku usaha.
Mayoritas bergerak di bidang kuliner, fesyen dan jasa.
"Tiga bidang ini yang harus jadi prioritas pemerintah agar bisa didorong
jadi perusahaan besar di masa yang akan datang. Kalau banyak perusahaan besar
di Kota Bandung, maka pendapatan daerah juga akan meningkat," tutupnya.
0 Komentar