Ketua DPRD Kota Bandung, Asep
Mulyadi mengingatkan Pemerintah Kota Bandung bahwa saat ini telah terjadi
peningkatkan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
Dituturkan Asep, berdasarkan data
dari Dinas Kesehatan Kota Bandung, sepanjang tahun 2024 ini angka pasien DBD di
Kota Bandung mengalami peningkatan.
Hingga akhir September 2024,
tercatat ada sebanyak 504 kasus DBD di Kota Bandung. Angka tersebut meningkat
dari data 2023 yakni tercatat sebanyak 224 kasus.
H. Asep Mulyadi |
"Jadi ini harus antisipasi bahkan sampai bulan September sekarang yang dulu 1 tahun itu hanya 224 kasus sekarang sampai bulan September sudah 504 kasus di Kota Bandung dan memang ini harus diantisipasi terkait dengan penyebaran DBD ini," jelas Asep (Kamis, 26 September 2024).
Jangan sampai ada pasien
Lontang-lantung cari Rumah Sakit
Dikatakan Asep, jumlah pasien
yang membutuhkan pelayanan rumah sakit bakal meningkat ketika kasus penularan
DBD terjadi.
Oleh karena itu Asep mengingatkan
Pemerintah Kota Bandung untuk mempersiapkan dengan baik rumah sakit milik
daerah untuk melayani warga yang terserang penyakit DBD.
“Kami dari DPRD Kota Bandung akan
terus mengecek kondisi kesiapan rumah sakit milik Pemerintah Kota Bandung. Bila
mana ada warga yang harus dirawat jadi jangan sampai ada warga yang
lontang-lantung mencari Rumah Sakit dan pas ke Rumah Sakit kondiisinya sudah
penuh," tuturnya.
Selain memastikan ketersediaan
ruangan untuk melayani pasien, Menurut Asep Pemerintah Kota Bandung harus punya
gebrakan kebijakan agar bisa menekan risiko penularan DBD.
Gebrakan kebijakan tersebut, kata
Asep, tentunya perlu melibatkan masyarakat demi sama-sama memerangi penularan
DBD.
“Tentunya perlu ada gebrakan dan
komitmen bersama untuk menjaga lingkugan kita untuk menekan perkembang biakan
dari nyamuk Aedes Aegypti ini. Jadi minimal mulai dari rumah kita dulu dan
lingkungan kita untuk mengecek setiap genangan air yang berpotensi menjadi
sarang nyamuk penyebab DBD,” urainya.
0 Komentar