Penataan wajib dilakukan
Pemerintah Kota Bandung agar taman tematik tetap punya daya tarik bagi
masyarakat. Dengan anggaran yang ada, pemeliharaan harus terus dilakukan Pemkot
Bandung agar taman tematik tetap menjadi ruang publik paling diminati masyarakat.
Sebab, berdasarkan hasil polling, terjadi penurunan minat masyarakat terhadap
taman tematik di Kota Bandung.
H. Tedy Rusmawan |
Menurut Ketua DPRD Kota Bandung, Tedy Rusmawan, menurunnya minat masyarakat terhadap taman tematik di Kota Bandung terjadi pasca pandemi Covid-19. Ketika pandemi, taman-taman tematik di Kota Bandung ditutup demi menekan risiko penularan Covid-19.
Namun saat ini, tidak semua taman
tematik di Kota Bandung dibuka untuk umum.
"Boleh jadi masih banyak
yang menganggap bahwa taman-taman tematik masih tetap ditutup," kata Tedy.
Diceritakan Tedy, beberapa waktu
lalu dirinya datang ke Taman Sejarah dan Taman Dewi Sartika Kota Bandung.
Ketika berinteraksi dengan masyarakat, Tedy mendapatkan kabar bahwa banyak
orang yang ingin masuk dan menghabiskan waktu di Taman Sejarah. Tapi mereka
ragu apakah Taman Sejarah dan Taman Dewi Sartika sudah benar-benar dibuka atau
belum.
"Ternyata memang Taman
Sejarah masih tutup. Termasuk Taman Dewi Sartika yang berada di Balai Kota
Bandung," ungkap Tedy.
Dengan situasi ini, kata Tedy,
masyarakat jadi ragu, apakah Pemkot Bandung ingin membuka kembali semua taman
tematik atau ditutup total.
"Kalau mau dibuka kembali
semuanya, sarana dan prasarana juga harus diperhatikan demi kenyamanan
masyarakat yang datang ke taman tematik. Khususnya sarana toilet,"
ucapnya.
Diungkap Tedy, taman merupakan
destinasi wisata yang sangat ditunggu-tunggu masyarakat ketika kondisi ekonomi
masih belum membaik. Untuk itu, ia mendorong Pemkot Bandung untuk mengembalikan
kembali taman-taman tematik sebagai destinasi wisata unggulan.
"Taman itu sangat dibutuhkan
masyarakat karena sebagai destinasi wisata yang murah. Cukup bayar parkir saja,
warga bisa bahagia setelah menikmati taman," paparnya.
Ahmad Farid Fakhrullah
0 Komentar