Kota Bandung masih punya 12 titik
rawan banjir. Lima di antaranya adalah titik potensi terjadi banjir atau
ketinggian di atas 60 centi meter, seperti daerah Margahayu, Cibaduyut, Pasirkoja,
Leuwipanjang, dan Citarip.
Seperti diketahui pada Selasa
(5/12/2023) malam, Jalan Pagarsih, Kecamatan Astanaayar, Kota Bandung tergenang
banjir sekitar lebih dari 30 centi meter. Banjir juga terjadi wilayah
Pasirkoja, Kelurahan Cibadak, Kecamatan Astana Anyar, Kota Bandung bahkan sampai
menerjang rumah warga.
Tedy Rusmawan saat meninjau lokasi |
Mengetahui hal tersebut, Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan mengaku, telah meninjau rumah korban banjir itu. Ia mengatakan, terdapat beberapa rumah yang rusak akibat diterjang banjir.
"Kemarin Rabu (6/12/2023),
saya berkunjung ke rumah warga yang terdampak banjir di RT 02 RW 07 Kelurahan
Cibadak, Astana Anyar. Menurut laporan, akibat banjir karena meluapnya aliran
air sungai Citepus. Saya melihat ke salah satu rumah yang rusak diterjang
banjir," ucapnya.
Salah satunya milik keluarga Pak
Agus dan Ibu Siti di kawasan RT 02 RW 07, Kelurahan Cibadak. Selain itu rumah
Dede Hermawan juga terdampak.
Tedy mendapat informasi bahwa
wilayah Cibadak menjadi daerah yang terkena dampak paling parah. Dikatakan juga
banjir tersebut kerap terjadi tiap tahunnya. Ketinggian banjir di area tersebut
bisa mencapai dua meter dan dikatakan selalu ada kerugian material.
"Yang banjir paling
berdampak di sini. Saya lihat ke dalam rumah korbannya, ternyata kondisinya
berbahaya," ujar Tedy.
Anggota Fraksi PKS itu kemudian
menyampaikan keluhan pada Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar
PB) Kota Bandung. Ia meminta agar Diskar PB terus bersiaga membantu warga.
Salah satunya dengan mengedukasi zonasi dan kondisi berbahaya saat bencana
banjir tiba.
"Saya juga minta DKPB turun
dan memberikan bantuan buat warga terdampak. Kewaspadaan harus diberikan,
edukasi, meskipun warga bilang sudah biasa menghadapi banjir. Wacana relokasi
sudah lama, tetapi warga tidak berkenan pindah," kata Tedy.
Tedy juga meminta Dinas Sumber
Daya Air dan Bina Marga Kota Bandung untuk memperkuat kirmir di wilayah
berisiko banjir besar seperti kawasan Cibadak itu. "Dari warga juga ada
permintaan penebalan kirmir, minta DSDABM memperkuat benteng-benteng rumah
warga yang rentan jebol," ujarnya.
Ia berharap Pemprov Jabar melalui
Badan Pengelola Cekungan Bandung Raya menekankan kembali penghijauan di Kawasan
Bandung Utara (KBU) supaya run-off dari aliran air saat banjir tidak semakin
bertambah volumenya. Dinas Sosial Kota Bandung juga diimbau untuk bersiap
dengan perlengkapan dan bantuan untuk menangani korban banjir.
"Imbauan bagi DSDABM Tim URC
(Unit Reaksi Cepat) agar selalu siaga di bulan ini terutama yang dipersiapkan
mesin pompa yang bisa membantu sekali di saat genting. Kami telah meminta
kepada Diskar PB Kota Bandung untuk bisa bersiaga serta terus melakukan edukasi
kepada warga, terutama di berbagai kawasan rawan," ujarnya.
"Untuk warga, ketika hujan
besar agar berhati-hati saat berkegiatan karena khawatir pohon tumbang. Terkait
beberapa titik banjir juga terkonfirmasi dampak sumbatan sampah. Saya minta ke
kecamatan juga untuk mapag hujan lebih giat. Tapi intinya ya kita harus terus
menjaga lingkungan, supaya sungai juga bisa berfungsi sebagaimana mestinya.
Stop buang sampah dan benda lain ke sungai," imbuh Tedy mengingatkan.
Ahmad Farid Fakhrullah
0 Komentar