APBD 2022 Disepakati, Fraksi PKS Perjuangkan Program Prioritas

Melalui proses yang panjang, akhirnya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bandung Tahun 2022 sudah disepakti antara eksekutif dan legislatif pada tanggal 26 November 2021. Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Bandung Iman Lestariyono mengatakan Fraksi PKS konsisten hadir dalam setiap pembahasan anggaran dari awal hingga akhir.


Iman Lestariyono

“Kemarin tepatnya tanggal 26 November 2021 di Paripurna sudah sama-sama disepakati untuk APBD. Fraksi PKS Alhamdulillah kami full team di Banggar 6 orang beserta pimpinan, kita mengawal semuanya dari A sampai Z, jadi insya Allah kita tidak ketinggalan mengikuti semua proses, yang memang perlu diketahui wargi Kota Bandung dalam pembahasan anggaran ini membutuhkan waktu yang sangat panjang, karena kadang-kadang kita bertemu pagi siang sore malam, mengingat anggaran yang kita bicarakan adalah anggaran yang besar dan untuk kepentingan masyarakat Kota Bandung, 2 juta lebih masyarakat Kota Bandung harus dilayani,” ungkap Iman Lestariyono saat ditemui di Gedung DPRD Kota Bandung, Rabu (8/12) siang.


Iman mejelaskan alasan Fraksi PKS konsisten hadir setiap rapat, lantaran mendorong dan memastikan keberpihakan anggaran untuk program prioritas masyarakat Kota Bandung.


“Fraksi PKS mendorong dan memastikan bagaimana keberpihakan anggaran ini, ini sesuai dengan fungsi budgeting, Kami advokasi agar anggaran yang besar itu juga sepenuhnya kembali untuk masyarakat dan kita juga mengawal mana yang jadi prioritas mana yang menjadi amanat dari Undang-undang dalam hal ini disebut mandatory spending,” kata Iman.


Menurutnya, APBD Tahun 2022 mengalami sedikit peningkatan dikarenakan adanya penambahan target belanja, sehingga totalnya berjumlah 6,59 triliun rupiah.


“Anggaran APBD 2022, ini ada sedikit peningkatan terkait dengan target belanjanya, tetapi ini juga harus kita tetap rasionalisasi. APBD 2022 direncanakan 6,59 triliun, gampangnya kita bulatkan jadi 6,6 triliun, kita defisit kemarin tuh sekitar 53 miliar kurang lebih,” kata Iman.


Politisi PKS ini pun menegaskan dalam rapat pembahasan anggaran, telah mengalokasikan hampir satu triliun guna melayani kebutuhan prioritas masyarakat Kota Bandung, diantaranya program Universal health Coverage (UHC) lebih dari 250 miliar, program Program Inovasi Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan (PIPPK) senilai 350 miliar, program Rawan Melanjutkan Pendidikan (RMP) lebih dari 130 miliar, program insentif guru mengaji lebih dari 50 miliar serta anggaran untuk penanganan sosial.


“Pada prinsipnya, wargi Kota Bandung, anggaran untuk masyarakat tetap kita kawal dengan jumlah yang sangat besar, UHC bisa lebih 250 miliar, kemudian PIPPK sesuai janji kampanye mang Oded dan itu sudah masuk kedalam dokumen RPJMD jadi sudah jadi program Eksekutif dengan DPRD itu mencapai 350 miliar, kemudian juga RMP 130 an miliar, kemudian anggaran untuk guru agama lebih dari 50 miliar, kemudian anggaran untuk penanganan sosial, kira-kira yang bisa langsung dirasakan masyarakat sekitar 1 triliun, itu anggaran tidak kecil,” jelas Iman.


Ketua Fraksi PKS ini pun juga berharap alokasi anggaran tersebut dapat mengurangi beban Kota Bandung dan PKS selalu konsisten memperjuangkan aspirasi masyarakat.


“Mudah-mudahan bisa mengurangi beban Kota Bandung dan kami mohon do’a masyarakat agar PKS tetap istiqomah memperjuangkan untuk kepentingan masyarakat, sudah banyak dilakukan oleh kami untuk masyarakat, tapi kami mohon maaf pastinya masih banyak yang belum dilakukan oleh Fraksi PKS untuk masyarakat Kota Bandung, mudah-mudahan saja kita bisa terus memberikan manfaat yang terbaik untuk warga Kota Bandung,” harapnya.



Ahmad Farid Fakhrullah

Posting Komentar

0 Komentar