Komisi D DPRD Kota Bandung Andri
Rusmana menyebut Kelompok Penyanyi Jalanan (KPJ) sebagai manusia pariwisata,
lantaran lagu dengan aransemen khas KPJ bisa dinikmati oleh masyarakat sekitar,
para turis lokal maupun mancanegara, disetiap persimpangan di Kota Bandung.
Andri Rusmana saat hadir di acara Anniversary KPJ ke 32 Tahun |
"Mereka itu menjadi wajah Kota Bandung, kalo di perempatan kita sering lihat mereka itu wajah Kota Bandung, orang ketika masuk ke Kota Bandung, misalnya di perempatan pasteur, lagunya enakeun, ternyata Bandung keren," kata Andri saat diwawancarai, Kamis (14/10) siang di Gedung DPRD Kota Bandung.
Andri mengatakan peran KPJ
dibutuhkan agar Kota Bandung menjadi lebih indah. Andri menuturkan KPJ saat
tampil menghibur masyarakat dengan memberikan ciri khasnya misalnya menggunakan
pakaian adat Sunda.
"Bandung ini sudah indah,
bagaimana peran KPJ supaya Bandung ini jauh lebih indah, makanya libatkan
mereka karena mereka bagian dari Pemerintah Kota," kata Andri.
Pekan lalu, KPJ merayakan hari
berdirinya ke 32 tahun di Bandung Creative Hub (BCH) yang dihadiri oleh Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung. Andri menegaskan ini bentuk
dukungan Pemerintah Kota Bandung kepada KPJ yang telah membersamai Kota Bandung
selama 32 tahun.
"Alhamdulillah dengan adanya
kegiatan BCH kemarin, ini bentuk dukungan dari Pemerintah Kota Bandung, KPJ
bagian dari Kota Bandung, apalagi diusia yang ke 32 tahun, membersamai Kota
Bandung selama 32 tahun ini bukan satu hal yang mudah," ujar Andri.
Andri terkesan dengan kemajuan
KPJ yang melek teknologi, KPJ saat ini telah memiliki koperasi bekerja sama
dengan Bank Pemerintah Kota dan bila masyarakat ingin berdonasi, scan barcode
kode Quick Response (QR) KPJ.
"Teman-teman KPJ buat
koperasi kerjasama dengan BJB, nanti tuh QR yah, nanti kalo mau nyumbang ke KPJ
itu bisa pake QR itu, keren, top lah, ini harus mengikuti zaman," kesan
Andri.
Politisi PKS ini pun menegaskan
Kota Bandung ini kiblatnya internasional.
"Kita sampaikan Bandung ini
kiblatnya internasional, jangan ngiblat ke kota atau kabupaten di Indonesia,"
tegas Andri.
(Ahmad Farid Fakhrullah)
0 Komentar