Di tengah pelaksanaan AKB
diperketat, aktivitas usaha layanan kecantikan seperti spa dan area bermain
anak-anak di Kota Bandung berpeluang segera kembali beroperasi. Menurut
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung pengelola aktivitas usaha bidang tersebut
sudah memiliki kesiapan menerapkan standar protokol kesehatan Covid-19.
Ketua Komisi C DPRD Kota Bandung Yudi Cahyadi mendorong Pemkot agar tidak gegabah dalam memberikan izin operasional dan relaksasi kegiatan disaat pandemi semakin terus meningkat.
Yudi Cahyadi |
“Pemkot jangan gegabah berikan izin operasional dan relaksasi kegiatan disaat
pandemi masih dalam tren terus meningkat,” ungkapnya.
Yudi justru menegaskan perlunya membatasi jam
operasional kegiatan-kegiatan yang sudah diizinkan melakukan relaksasi selama
masa AKB.
“Justru seharusnya pemkot mulai membatasi kembali jam operasional kegiatan-kegiatan yang sudah diizinkan melakukan relaksasi selama masa AKB dan tidak membuka dulu kegiatan sektor lainnya,” tegasnya.
Yudi pun mempertanyakan konsep penanganan pandemic covid yang dilakukan Pemkot
Bandung.
"Tren kasus positif terus meningkat, ini kok malah mau berikan relaksasi
sektor baru, urgensinya dimana? Rencana kebijakan ini tentu tidak sesuai dengan
konsep penanganan covid yang seharusnya justru membatasi seminim mungkin
pergerakan orang dan menghindari kerumunan," ungkapnya.
Yudi pun mengingatkan agar Pemkot
memprioritaskan kesehatan dan keselamatan warga sebagai fokus utama penanganan
covid.
"Tunda memberikan izin
relaksasi pada hal-hal yang memiliki urgensi rendah, utamakan kesehatan dan
keselamatan warga," tegasnya.
Sebagaimana diketahui, jumlah
kasus Covid-19 di Kota Bandung terus meningkat signifikan sejak saat ini 30
kecamatan di Kota Bandung masuk dalam zona merah COVID-19.
Dari data yang dihimpun di laman
Pusat Data Informasi (Pusicov) COVID-19 Kota Bandung, Rabu (16/9/2020) kasus
positif kumulatif mencapai 1007, positif aktif 233, sembuh 722 dan meninggal
dunia 52.
(Ahmad Farid Fakhrullah)
0 Komentar