Kado Spesial PKS untuk Disabilitas


Ketua Pansus 3 H. Asep Mulyadi mengungkapkan rampungnya pembahasan Lembaran Kota Tahun 2019 nomor 15 perihal usul Rancangan Peraturan Daerah Kota Bandung tentang pelindungan dan pemenuhan hak penyandang disabilitas Kota Bandung, menjadi kado spesial bagi penyandang disabilitas di Hari Disabilitas Internasional.

Asep bersama anggota Pansus 3

Dunia memperingati Hari Disabilitas Internasional (HDI) atau International Day of Person with Disabilities pada hari ini. Peringatan ini dirayakan pada tanggal 3 Desember setiap tahunnya. Tahun ini, peringatan HDI di Indonesia bertemakan Indonesia Inklusi, Disabilitas Unggul, Bandung Inklusi, Disabilitas Unggul.

“Alhamdulillah pembahasan Raperda ini selesai dan besok bertepatan dengan Hari Disabilitas Internasional,” kata H. Asep Mulyadi di DPRD Kota Bandung, Senin (2/12/2019).

Asep saat memimpin Rapat Pansus 3

Menanggapi masih adanya perlakuan diskriminatif masyarakat luas kepada penyandang disabilitas. Politisi PKS ini pun menegaskan disabilitas memiliki kemampuan yang sama bila diberikan akses.

“Undang Undang no 8 tahun 2016 Tidak ada lagi penyebutan orang cacat tapi disabilitas dan non disabilitas, disabilitas adalah bentuk keragaman umat manusia sebagaimana adanya laki-laki dan perempuan, ada hitam dan putih, ada disabilitas dan non disabilitas,” kata H. Asep.

Tambahnya, tugas pemerintah adalah melindungi, pelindungan dan pemenuhan hak kepada penyandang disabilitas agar mereka bisa mengakses.

Susasana Rapat Pansus 3

Ia berharap bila Raperda ini disahkan, Bandung semakin ramah bagi disabilitas dan tidak ada perlakuan diskriminatif kepada penyandang disabilitas sehingga terbukanya peluang sebesar-besarnya kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk hidup setara dan bermartabat.
  
“Jadi ketika perda ini disahkan semua dinas yang berkaitan, baik dinas perhubungan, dinas PU, dinas sosial, dinas komunikasi dan informasi, dinas kesehatan dan seluruh dinas harus menyiapkan fasilitas dan sarana umum yang bisa diakses oleh disabilitas baik sarana fisik maupun non fisik, visual maupun audio,” harap H. Asep Mulyadi.

Hari Disabilitas Internasional diinisiasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 1992 untuk meningkatkan kesejahteraan para penyandang disabilitas dan meningkatkan kesadaran akan kesulitan yang mereka hadapi.






(Ahmad Farid Fakhrullah)

Posting Komentar

0 Komentar