PKS Lebih Mengedepankan Edukasi Politik

Masyarakat harus paham esensi menggunakan hak pilihnya di Pemilihan Umum (Pemilu) mendatang. Kondisi realita masa kini menjadi alasan utama Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memberikan edukasi politik bagi masyarakat. Edukasi politik ini lebih dikedepankan ketimbang mengampanyekan dirinya masing-masing. Hal itulah yang dilakukan oleh para Calon Anggota Dewan (CAD) dari PKS. Setiap dilaksanakannya kampanye dari rumah ke rumah, diawali dengan pengenalan diri, dilanjutkan dengan kondisi di lapangan yang harus dibenahi.

Setelah masyarakat mulai merasakan kebutuhan untuk menggunakan hak pilihnya, barulah para CAD ini mengenalkan PKS lebih dalam. Alasan-alasan yang diberikan secara logis mengapa masyarakat harus menjatuhkan pilihan hatinya kepada PKS. Serta membantu agar kursi legislatif bisa dipenuhi oleh para Anggota Legislatif (Aleg) dari PKS. Kalau PKS nya masih sangat sedikit akan sangat sulit juga memberikan program yang berpihak kepada masyarakat, contohnya mensinergiskan dengan program Mang Oded sebagai Walikota Bandung.


Edukasi tersebut disampaikan oleh CAD PKS dengan nomor urut 5 Daerah Pemilihan (Dapil) 3 Kota Bandung, Rozy Yuswardi. Dengan ditemani oleh CAD Provinsi nomor urut 8, Endrizal Nazar. Rozy Yuswardi menegaskan bahwa PKS akan memberikan Perlindungan Ulama, Kendaraan motor bebas pajak, SIM seumur hidup dan 8 Juta penghasilan bebas pajak. Kampanye PKS tersebut disingkat PKS8.

Kampanye tidak hanya sekadar obral janji, Rozy juga menjelaskan bagaimana PKS bisa memperhitungkan janji-janji tersebut. Sehingga ketika pulang dari kegiatan tersebut, masyarakat menjadi tercerahkan. Apalagi Rozy mengajak serta Endrizal yang sudah terlebih dahulu berpengalaman di DPRD Kota Bandung. Endrizal menceritakan bahwa posisi PKS di DPRD Kota sampai pusat masih sangat sedikit, sehingga sulit untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat.


Acara tersebut diakhiri dengan praktik cara mencoblos. Karena pada Pemilu kali ini terdapat 5 kertas suara yang harus dicoblos. Warga Cicaheum begitu antusias mendengarkan pemaparan keduanya. Terlebih saat praktik mencoblos, semua memperhatikan Rozy dengan serius. Tidak lupa juga nomor-nomor cantik dihafalkan, agar kelak tidak keliru saat pencoblosan

Posting Komentar

0 Komentar