Satu dari jutaan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang rela mengorbankan
harta dan jiwanya untuk memenangkan PKS dan Capres 02 Prabowo-Sandi.
Mengapa bisa
begini?
Dibayar berapa
sih?
Jawabannya
mereka bergerak karena iman. Bukan uang.
Tapi yang
diharapkan janji-janji Allah. Sehingga tidak ada alasan untuk tidak berjuang.
Ustadz Agus Jamiluddin Ketua BK DPD PKS Kab Pangandaran
Seorang kader dengan
keterbatasan fisik dibantu dengan sepasang tongkat bantu jalan tetap saja melangkahkan
kakinya puluhan kilometer hanya untuk mensosialisasikan gagasan politik PKS dan
Capres 02 Prabowo-Sandi.
Kisah-kisah
semacam ini yang publik rindukan dari partai politik
Kisah keikhlasan
seorang kader PKS kab Pangandaran bagai oase di gurun sahara
Sekaligus
mengkonfirmasi, bahwa masyarakat tanpa reserve
akan mendukung jika partai politik tak sekadar jadi alat mendapatkan kekuasaan.
Para pengamat
pun mengakui bila kader partai yang paling militan adalah kader PKS. Hal
tersebut menyebabkan partai lain merasa iri. Militansi kader itu yang akan
menjadi modal memenangkan perhelatan pemilu pada 17 April 2019 mendatang.
Peta kekuatan
terdapat pada kader militan yang sukses berinteraksi dengan masyarakat. PKS diterima
oleh semua kalangan, dari Bumi Serambi Mekah hingga Tanah Papua
Partai dakwah
ini patut jadi sorotan. Pertama, karena militansi dan soliditas kadernya yang
terkenal. Kedua, karena jadi partai Islam yang berada di barisan oposisi sejak
2014. Ketiga, kader dan simpatisannya sangat aktif di media sosial. Keempat,
karena konsistensinya memperjuangkan agenda umat di parlemen seperti menolak Perppu
Pembubaran Ormas Islam dan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (P-KS).
Gagasan politik
PKS antara lain memperjuangkan RUU perlindungan ulama, bebas pajak kendaraan
bermotor, SIM seumur hidup dan penghasilan bulanan dibawah 8 juta bebas pajak.
Isu-isu kampanye
seperti ini yang dibutuhkan publik
Merawat akal
sehat
Sesuai dengan
kebutuhan rakyat
Semoga dengan
niat menjaga marwah ulama, Allah swt berikan keberkahan dan kemenangan pada PKS.
0 Komentar