Masyarakat ekonomi Islam telah
menjamur dimana-mana namun belum dirasa efektif sebab kebingungan yang dialami
untuk mengoptimalkannya. Acara bincang bisnis ekonomi syariah yang diadakan MUI
Kota Bandung menjadi momentum kebangkitan ekonomi Islam (23/11). Endrizal Nazar
anggota DPRD Kota Bandung Komisi A hadir memberikan solusi dan langkah nyata
yang harus dilakukan oleh pelaku usaha.
Endrizal Nazar memberikan solusi dan langkah nyata kepada pelaku usaha
Aspek kelembagaan dan konsep
pengembangan ekonomi di masjid atau tempat ibadah menjadi poin yang perlu
diperhatikan. Endrizal Nazar mengajak para pelaku usaha berhimpun dalam sebuah
kelembagaan menjadi solusi tepat untuk memperdayakan pelaku-pelaku UMKM dan pemerintah
dapat dengan mudah menjangkau dengan memberikan support, pembinaan hingga permodalan. Namun bila perorangan,
pemerintah akan mengalami kesulitan sebab jumlahnya puluhan ribu.
“Sosial enterpreunership ini lebih baik diwadahi, kalo orang-perorang barangkali
akan timbul kendala yang lebih besar,” ujar Endrizal Ketua Fraksi PKS saat
memberikan solusi kepada pelaku usaha.
Endrizal juga menambahkan bila
pelaku usaha membuat banyak kelompok-kelompok tapi efektifitasnya rendah lebih
baik membuat kelompok yang besar dengan efektifitas yang tinggi, sehingga akses
terhadap berbagai kebijakan termasuk pembinaan dan pemodalan mudah didapatkan.
Suasana bincang bisnis menghadirkan para pelaku usaha Kota Bandung
Pengembangan ekonomi di masjid
atau tempat ibadah menjadi program Wali Kota bandung Oded M Danial, bila
program ini terlaksana maka rumah amal Salman menjadi contoh. Setiap tahunnya
memberikan beasiswa bagi 100 mahasiswa baru, ini menunjukkan kelembagaan keagamaan
mengatasi masalah ekonomi. Bila dibayangkan setiap kelurahan memiliki lembaga
seperti ini maka kehidupan masyarakat akan sejahtera.
“Rumah Amal Salman ini kan menunjukkan kelembagaan keagamaan didalam mengentaskan
atau mengatasi problema ekonomi yang
tidak bisa kita tolak lagi kondisi ini,” ujar Politisi PKS ini
Namun program Walikota ini masih ada Fraksi yang menolak dengan alasan ibadah dan ekonomi tidak bisa dicampur-adukkan. Ketua Fraksi PKS, Endrizal Nazar memberikan
penjelasan bahwa ada modal sosial yang dikembangkan oleh tempat ibadah yaitu
proses take and give artinya ada yang menerima manfaat (mustahik) dan ada yang memberi manfaat (berinfak).
Endrizal (kemeja putih) berbincang dengan para pengusaha
Saat ini berkembang ATM beras,
pemerintah kota bisa menyediakan mesin ATM-nya, namun tidak mungkin setiap bulan memasok
berasnya. Bila keberadaannya di Masjid tentu ada jama’ah yang bisa mengisi
dan mustahik yang bisa memanfaatkan.
Endrizal berharap pelaku
usaha sadar dengan bergabung membentuk kelembagaan maka enterpreuneurship ini terwadahi secara baik sehingga bisa berkembang dan bisa mengentaskan persoalan ekonomi umat.
0 Komentar