Sang Pemenang Tidak Pernah Melihat Ke Belakang

Selamat untuk para Pemenang Asian Games 2018 dari Indonesia, menjadi rangking 4 itu susah walaupun lebih susah lagi mempertahankannya di Asian Games berikutnya masihkah bisa diperingkat yang sama, lebih tinggi atau terjungkal kedasar klasemen.


Jika melihat cabang olahraga Lari Sprint pada Asian Games 2018 lalu, Saya pun menonton pertandingan tersebut melihat Pelari yang sampai garis finish memiliki konsentrasi yang sangat tinggi dan fokus. Mereka menyadari betul bahwa tidak boleh terganggu dengan keberadaan Pelari lainnya yang ada dibelakang mereka, Mereka selalu melihat ke depan dan tidak peduli di mana lawan berada, pelari depan tidak pernah melihat ke belakang dan mereka menjadi Pemenang.

Mengalihkan konsentrasi dan fokus pada posisi lawan dapat memperlambat momentum menggapai posisi paling depan dan dapat memungkinkan pelari untuk hanyut ke jalur lain, yang bisa menjadi bencana kekalahan. Pelari tahu bahwa kehilangan sepersekian detik bisa berarti perbedaan antara menang dan kalah, tidak hanya cabang olah raga lari tetapi termasuk juga renang dan panjat tebing.
Ini bukan berarti bahwa mereka tidak peduli lingkungan. Justru sebaliknya, Pelari belajar untuk bergantung pada hal-hal yang jelas membawa kemenangan, mereka tutup telinga, mata dan bersikap terserah lawan ada dimana, fokus pada target yang ingin dicapai tanpa harus mengganggu lawan, tanpa harus menzalimi lawan, tanpa harus mengurusi apa yang sedang dilakukan lawan.

Mereka menjadi Sang Pemimpin para pelari dan perenang yang lain, harusnya Setiap Pemimpin dan calon Pemimpin belajar banyak pada para Pelari ini.

Persiapkan diri. Setiap pelari berada dijalur dimana mereka sudah berlatih full dan tak terhitung lagi latihannya seperti apa. Bahkan atlet berbakat seperti Zohri pun harus berlatih lebih giat lagi untuk bisa meraih puncak tertinggi, karena dilihat dari masa latihannya yang hanya 2 tahun belum cukup untuk mengalahkan lawannya di Asian Games 2018. Hal ini pun berlaku sama pada para PEMIMPIN yang ingin menjadi PEMENANG.

Menutup diri dari segala bentuk kebisingan, Nois dan Polusi suara. Hindari gangguan dari apapun dan tetaplah FOKUS. Ketahui dimana Anda sedang berdiri, siapa yang ada disekitar Anda, dan dimana mereka berdiri. Belajarlah untuk mengandalkan naluri dan intuisi, tetapi tidak boleh bergantung lebih padanya. Terapkan apa yang sudah Anda pelajari dan latih selama ini. Lakukan dan lakukan lagi.

Jangan lupakan tujuan Anda. Sebelum perlombaan, Pelari bisa berada di dunia mereka sendiri. Mereka tidak ingin kehilangan fokus. Organisasi, yayasan dan perusahaan dimanapun memiliki politik internal dan perebutan kekuasaan. Sangat mudah untuk terjebak di dalamnya dan kadang-kadang mereka tidak dapat dihindari. Jangan pernah berpaling melihat ke belakang dan melibatkan orang-orang yang tujuannya adalah untuk membawa Anda ke bawah, membawa Anda pada keterpurukan, membawa Anda menjadi tidak berprestasi. Jika Anda melakukannya, Maka Anda akan keluar dari jalur dan menyimpang dari tujuan utama Anda menjadi Pemimpin dan Pemenang atas nama diri Anda sendiri baik di organisasi atau perusahaan tersebut atau ditempat lain yang belum Anda ketahui.

Jangan pernah meremehkan lawan. Atlet top membuat titik mengetahui seberapa baik lawan mereka. Mereka mempelajari kinerja mereka untuk memahami kekuatan dan kelemahan mereka. Jika Anda berpura-pura tidak memiliki saingan bakat dan keahlian membuat Anda rentan kalah dalam kehidupan, Anda tidak bisa berdiri seolah-olah organisasi atau perusahan seakan-akan bergantung pada Anda, seakan-akan jika Anda tidak ada maka perusahaan atau organisasi menjadi bangkrut, Jika demikian maka Anda telah terjebak dalam kekalahan, Anda menjadi pecundang sebelum pertandingan terjadi. Pahami betul bahwa semua itu serba mungkin dan jika Anda lengah dan tidak fokus maka Anda akan mudah dikalahkan.

Anda adalah bagian dari tim. Semua dari Kita berpikir Pelari sebagai berprestasi individu. Kita senang pemain bintang, baik dalam olahraga atau bisnis. Padahal dibelakang layar ada seorang Coach, rekan-rekan dan para staf pendukung yang terus-menerus secara konsisten memberikan dukungan dan dorongan untuk menjadi yang terbaik.

Ketahui Siapa teman sejati Anda. Bila Anda meenjadi Pemenang, tampaknya sangat logis yang mengelilingi Anda adalah orang-orang yang mendukung Anda. Tapi pastikan orang-orang yang berbagi visi Anda adalah mereka cukup kompeten untuk membantu Anda dalam mengembangkan dan melaksanakan visi, misi dan strategi Anda.

Belajar dari kesalahan Anda. "Jika Anda tidak melakukan kesalahan, itu bermakna Anda tidak melakukan apa-apa, karena yang berbuat pasti pernah salah" (Coach Addie). Banyak Pemimpin terlambat untuk mengakui hal itu. Mengakui kesalahan adalah cara terbuka bagi orang lain untuk membantu Anda untuk menghindari membuat kesalahan yang sama.

Belajar dari kesalahan lawan Anda '. Hal ini mungkin tampak jelas, tetapi Anda mungkin akan terkejut betapa banyak orang dalam peran kepemimpinan tidak pernah memperhatikan kesalahan orang lain, terutama rivalnya.

Politik internal sebuah organisasi atau perusahaan sering dapat meninggalkan semua orang yang terlibat didalamnya mengalami luka dan sakit hati. Hal ini dapat membuat orang untuk melupakan atau meninggalkan tujuan dan sasaran bersama. Ini bukan waktunya untuk merajuk. Dan sebanyak yang Anda inginkan, “Anda tidak bisa berharap segalanya mulus tanpa arus. Tapi Anda sebaiknya bisa dan harus, membuat cara yang tulus, untuk menjangkau pesaing dan lawan demi memperbaiki hubungan yang terputus” (Coach Addie).

Jakarta, 2 September 2018
ADI SUPRIADI, MM (Coach Addie)


Posting Komentar

0 Komentar