Politik Kesasar ke Acara Nobar

Ledia Hanifa

Pernahkah Anda mendapati  satu film yang berlapis-lapis pesan moralnya meski dikemas dengan peran antagonis?

Ada Semangat Damai. Tak ada sedikitpun rusuh meski ribuan pendemo bersimbah peluh. Ada cinta terbelenggu benci , sehingga cahaya kebaikan tak mampu menembus hati. Beruntung ada sebongkah hati selembut salju, sehingga mampu mencairkan hati sekeras batu. Belum dialog cadas namun tersirat nasihat emas jika dicerna cerdas. 

Eit,  simpan dulu jawabnya. Ada yang lebih menggelitik sambutan singkat Hj. Ledia Hanifa Amaliah, MPsi politikus perempuan yang tak asing lagi di masyarakat yang perlu dicatat.

Anggota DPR.RI fraksi PKS ini menyampaikan pesan partainya yang sedang berbahagia berkaitan milad ke 20 PKS. Salah satunya dengan mengajak nobar  (nonton bareng) film "212 The Power of Love" di beberapa bioskop tenar.
Foto bersama pasca nobar

Ledia berharap Film yang sarat pesan moral mampu membersamai pulang penontonnya dengan penuh bahagia dan tercerahkan.

Kekuatan cinta yang digambarkan film saksi sejarah diatas,  kebencian, egois dan sinis mampu dipatahkan dan menjelma jadi kekokohan iman.

Mengakhiri sambutannya, dirinya mengingatkan berkaitan Pemilihan Serentak  tanggal 27 Juni 2018 nanti menentukan nasib Indonesia lima tahun kedepan. Oded-Yana untuk Bandung dan Sudrajat- Syaikhu untuk Jabar pasangan pilihan PKS yang telah melalui penyaringan dan tes. 

Baik trak rekor, kinerja maupun kekokohan iman. Tercermin dalam  menuangkan program kerja, hati nurani selalu diajak bicara. 

Mungkin ada yang berkomentar, 
" Woy...kesasar Bro! Politik kok dibawa ke acara nobar." 
Jawabnya mudah saja. Bukankah Islam mengajarkan di setiap kesempatan pertemuan tak boleh lupa sisipkan dakwah.

Sesungguhnya politik  itu tak haram. Bersama  politik keadilan insya Allah tergapai, karena Islam tak melulu ritual dan tak hanya berandai-andai.

Kembali ke tulisan alenia ke tiga. Sudahkah Anda siap jawaban atas pertanyaannya? Jika jawabnya susah ditemukan, tanda Anda  perlu menonton film "212 The Power of Love." Disana akan menyaksikan kekuatan cinta yang mampu melahirkan peristiwa 212 yang fenomenal. 

Pesan moral akhir film ini mampu menyihir dan memantapkan pikir. Perhatikan penggal percakapan antara pemeran antagonis dengan Abah kandungnya.  Kira-kira begini,

"Abah tetap bangga meski kau tak mengikuti jejak Abah. Jurnalis juga bisa jadi Pendakwah selama mampu menyuarakan kebenaran   meski sadar resikonya tak ringan." Tetiba terdengar suara "Yess"...entah suara siapa.

#FriedaKustantina
#JuruCatat
   


Posting Komentar

0 Komentar