Yups, sosok lansia yang sakit-sakitan, tak punya kegiatan, dan saat tanggung bulan tak pegang uang. Ha..ha.. ga gitu-gitu amat sih, itu mewakili sebagian besarnya saja. Maka Ibu U'uk sesama pensiunan penasaran pada sosok ini - orang biasa menyapa dia Bunda.
Dia selalu mendapati Bunda ini datang sore pergi pagi, nyaris tiap hari. Hingga Bu U'uk berkesimpulan lansia satu ini tak pernah kehabisan energi plus pundi-pundinya selalu berisi. Konon mitos yang ada, kerja untuk Partai itu keuangan bisa didapat secara cincai.
Saking kebelet banget ingin tahu, Bu U'uk berencana mencegat Bunda lewat, siapa tahu ada peluang bagi dirinya diajak bergabung. Moga ada rejeki buat kedua anakku yang belum tuntas kuliah, begitu harapannya dalam hati.
"Bu...kalau bekerja di partai dakwah semisal PKS ga ada ceritanya digaji, tekor malah iya. Apalagi namanya Relawan seperti saya dan teman-teman. Jangankan uang transport, kaos ataupun atribut lain, para kader atau simpatisan sudah terbiasa korek saku sendiri tanpa berpikir alot, Bu." Tangkis Bunda ketika arah pembicaraan ke masalah pendapatan.
"Oh, mungkin Bunda akan diberi jatah kursi sebagai anggota dewan. Kan ga ada orang yang sia-sia kerja tanpa imbalan apa-apa Bunda. Bukankah kencing aja ada tarifnya?"
timpal Bu U'uk meragukan penjelasan Bunda dan menyambung dengan janji begini,
"Sok ku sayah kerahkan ibu-ibu buat dukung Bunda. Biar kompleks kita kembali punya anggota dewan setelah kemarin Pak Hidayat dari partai lain tak lagi mendapat kursi."
"Ha..ha..ibu orang kesekian yang berpikir tentang saya seperti itu, dan kesekian kali juga saya harus menjelaskan. Ibu tahu kan saya orang Cimahi dan tahu juga selama ini tenaga dan pikiran yang segini-gininya saya wakafkan untuk PKS di luar kota Cimahi. Jadi jauh panggang dari api.
Artinya tak mungkin pimpinan partai kota Cimahi ujug-ujug mencalonkan kadernya yang tidak terpantau kontribusi di wilayahnya. Lagian apa yang diharap dari seorang lansia Bu?" Bunda mulai agak serius menanggapi.
Bengongnya Bu U'uk bisa diartikan mudeng atau malah puyeng ya mendengar paparan tetangga se kompleksnya di Cijerah 2, Cimahi. Tak ada komentar yang keluar dari mulutnya, kecukai suara ck..ck..ck.
Tak buang waktu lagi, buru-buru perempuan usia senja namun semangatnya masih tersulut membara, menambahkan penjelasan bahwa budaya di PKS itu memang tak lazim.
Masa kampanye yang datang lima tahun sekali itu sangat dinanti para kader. Kenapa? karena kesempatan berkontribusi untuk negeri yang didamba sejahtera dan di ridloi Illahi terealisasi.
Kerja lima tahunan sekali ini, ada kader yang memilih berjuang via Direct Selling (DS) siap mengetok pintu dari rumah ke rumah warga untuk memperkenalkan calon yang diusung PKS, sedang kader yang memilih berjuang lewat udara, rajin mensosialisasikan program Kepala Daerah yang dicalonkan jadi Walikota, Bupati atau Gubernur bahkan untuk calon Presiden lewat dunia maya.
Eit..tapi itu bukan berarti hari lain tak ada kesibukan. Soal bhakti sosial PKS terdepan, disamping program unggulan lain. Bukan ngecap ya, tapi nyata di lapangan.
Jleb, nampak makin menghunjam penjelasan yang baru di dengar Bu U'uk dari Bunda. Dia mulai memuji kader PKS yang katanya biar kehidupan rumah tangga kader-kadernya sederhana tapi berjuangnya lillahi ta'ala.
Ini dia saat yang tepat buat mensosialisasikan calon yang di usung PKS dalam Pilkada dan Pilgum yang tinggal dua bulan lagi. Apalagi Bu Uuk termasuk orang yang cukup berpengaruh di kompleksnya, pikir Bunda dalam hati.
"Ibu lihat kan spanduk yang bertebaran di jalan-jalan? " Dijawab spontan, "Lihat atuh Bun. Ada gambar Mang Oded dan gambar wakilnya untuk Calon Walikota tetangga kita. Lalu ada..."
"Buru-buru dengan sigap Bunda memotong, "Nah beliau Oded dan Yana yang dikenal dengan OYA adalah Walikota dan Wakil yang paling pas untuk memimpin Bandung untuk 5 tahun ke depan menurut kriteria PKS."
"Pasti Ibu juga melihat spanduk pasangan Sudrajat-Akhmad Syaikhu, biasa dikenal ASYIK juga kan? Pasangan ini yang dinilai paling pas memimpin Jawa Barat setelah melalui tes dan penilaian yang ketat"
"Oke Bu U'uk, saya berpacu dengan waktu, insya Allah besok kita lanjut ya, barangkali ingin tahu program unggulannya besok saya bagikan pamfletnya." Mohon maaf tak bisa berlama-lama. Terima kasih untuk bincang-bincangnya...Assalamu'alaikum."
Diatas Grab kini Bunda baru sadar, ternyata perlu kerja lebih keras mensosialisasikan budaya PKS yang unik dan tak lumrah, budaya yang mengedepankan izzah.
Jika ada yang orientasinya hanya uang pastikan dia kesasar.
#Frieda
#JuruCatat
Dia selalu mendapati Bunda ini datang sore pergi pagi, nyaris tiap hari. Hingga Bu U'uk berkesimpulan lansia satu ini tak pernah kehabisan energi plus pundi-pundinya selalu berisi. Konon mitos yang ada, kerja untuk Partai itu keuangan bisa didapat secara cincai.
Saking kebelet banget ingin tahu, Bu U'uk berencana mencegat Bunda lewat, siapa tahu ada peluang bagi dirinya diajak bergabung. Moga ada rejeki buat kedua anakku yang belum tuntas kuliah, begitu harapannya dalam hati.
"Bu...kalau bekerja di partai dakwah semisal PKS ga ada ceritanya digaji, tekor malah iya. Apalagi namanya Relawan seperti saya dan teman-teman. Jangankan uang transport, kaos ataupun atribut lain, para kader atau simpatisan sudah terbiasa korek saku sendiri tanpa berpikir alot, Bu." Tangkis Bunda ketika arah pembicaraan ke masalah pendapatan.
"Oh, mungkin Bunda akan diberi jatah kursi sebagai anggota dewan. Kan ga ada orang yang sia-sia kerja tanpa imbalan apa-apa Bunda. Bukankah kencing aja ada tarifnya?"
timpal Bu U'uk meragukan penjelasan Bunda dan menyambung dengan janji begini,
"Sok ku sayah kerahkan ibu-ibu buat dukung Bunda. Biar kompleks kita kembali punya anggota dewan setelah kemarin Pak Hidayat dari partai lain tak lagi mendapat kursi."
"Ha..ha..ibu orang kesekian yang berpikir tentang saya seperti itu, dan kesekian kali juga saya harus menjelaskan. Ibu tahu kan saya orang Cimahi dan tahu juga selama ini tenaga dan pikiran yang segini-gininya saya wakafkan untuk PKS di luar kota Cimahi. Jadi jauh panggang dari api.
Artinya tak mungkin pimpinan partai kota Cimahi ujug-ujug mencalonkan kadernya yang tidak terpantau kontribusi di wilayahnya. Lagian apa yang diharap dari seorang lansia Bu?" Bunda mulai agak serius menanggapi.
Bengongnya Bu U'uk bisa diartikan mudeng atau malah puyeng ya mendengar paparan tetangga se kompleksnya di Cijerah 2, Cimahi. Tak ada komentar yang keluar dari mulutnya, kecukai suara ck..ck..ck.
Tak buang waktu lagi, buru-buru perempuan usia senja namun semangatnya masih tersulut membara, menambahkan penjelasan bahwa budaya di PKS itu memang tak lazim.
Masa kampanye yang datang lima tahun sekali itu sangat dinanti para kader. Kenapa? karena kesempatan berkontribusi untuk negeri yang didamba sejahtera dan di ridloi Illahi terealisasi.
direct selling ala pks |
Kerja lima tahunan sekali ini, ada kader yang memilih berjuang via Direct Selling (DS) siap mengetok pintu dari rumah ke rumah warga untuk memperkenalkan calon yang diusung PKS, sedang kader yang memilih berjuang lewat udara, rajin mensosialisasikan program Kepala Daerah yang dicalonkan jadi Walikota, Bupati atau Gubernur bahkan untuk calon Presiden lewat dunia maya.
Eit..tapi itu bukan berarti hari lain tak ada kesibukan. Soal bhakti sosial PKS terdepan, disamping program unggulan lain. Bukan ngecap ya, tapi nyata di lapangan.
Jleb, nampak makin menghunjam penjelasan yang baru di dengar Bu U'uk dari Bunda. Dia mulai memuji kader PKS yang katanya biar kehidupan rumah tangga kader-kadernya sederhana tapi berjuangnya lillahi ta'ala.
Ini dia saat yang tepat buat mensosialisasikan calon yang di usung PKS dalam Pilkada dan Pilgum yang tinggal dua bulan lagi. Apalagi Bu Uuk termasuk orang yang cukup berpengaruh di kompleksnya, pikir Bunda dalam hati.
"Ibu lihat kan spanduk yang bertebaran di jalan-jalan? " Dijawab spontan, "Lihat atuh Bun. Ada gambar Mang Oded dan gambar wakilnya untuk Calon Walikota tetangga kita. Lalu ada..."
"Buru-buru dengan sigap Bunda memotong, "Nah beliau Oded dan Yana yang dikenal dengan OYA adalah Walikota dan Wakil yang paling pas untuk memimpin Bandung untuk 5 tahun ke depan menurut kriteria PKS."
"Pasti Ibu juga melihat spanduk pasangan Sudrajat-Akhmad Syaikhu, biasa dikenal ASYIK juga kan? Pasangan ini yang dinilai paling pas memimpin Jawa Barat setelah melalui tes dan penilaian yang ketat"
"Oke Bu U'uk, saya berpacu dengan waktu, insya Allah besok kita lanjut ya, barangkali ingin tahu program unggulannya besok saya bagikan pamfletnya." Mohon maaf tak bisa berlama-lama. Terima kasih untuk bincang-bincangnya...Assalamu'alaikum."
Diatas Grab kini Bunda baru sadar, ternyata perlu kerja lebih keras mensosialisasikan budaya PKS yang unik dan tak lumrah, budaya yang mengedepankan izzah.
Jika ada yang orientasinya hanya uang pastikan dia kesasar.
#Frieda
#JuruCatat
0 Komentar