Berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh Yayasan Kita dan Buah Hati pada hampir 4000 responden anak-anak kelas 4,5 dan 6 SD didapatkan bahwa
68% pernah mengakses pornografi. Akses pornografi yang mereka lakukan
diantaranya melalui situs internet sebanyak 28%, komik 20%, games 14%, film 13%, Handphone 6% selebihnya dari media lain.
Begitu mengkhawatirkan anak-anak
zaman sekarang karena begitu cepatnya informasi sehingga mudah didapat, maka
dengan mudahnya terkena narkoba lewat mata (narkolema). Pebisnis game online
begitu lihainya membidik target anak laki-laki yang belum baligh yang memiliki
3S (Smart, Sensitive, dan Spiritual) untuk merusak otak agar masa depan
hancur.
Apakah kita hanya diam saja
melihat kejadian seperti itu, atau mulai bergerak saat anak sendiri
mengalaminya.
Nenden (berdiri) saat mengisi seminar Parenting
Relawan Semai anti Pornografi,
Nenden Simbar Rahayu membagikan ilmunya kepada para orangtua santri Madrasah Al Burhan, jalan Sirnagalih no 20 kota Bandung, dalam acara Seminar Parenting
dengan mengangkat tema lindungi anak kita dari bahaya narkolema.
“Jangan seneng kalo anak-anak kita anteng berada dirumah, dicek dulu,
lihat history nya mereka buka apa, melakukan apa,” ujar Nenden saat
menyampaikan materi dihadapan para orangtua santri, 23 Februari 2018.
Beberapa kejadian fakta mengenai
pornografi diceritakan Nenden dalam membuka seminar tersebut, tentang melihat
gambar pornografi hingga tentang seorang pemlik warnet menyodomi puluhan anak
kecil. Para orangtua perlu mengawasi anaknya saat peralihan dewasa karena mudah
merasakan BLAST (Boring, Lonely, Afraid, Stress dan Tired) akibatnya menjadi perokok,
peminum minuman keras, narkoba, pornografi hingga melakukan sex bebas.
“Mata rantai harus diputus, kalo ngga gitu dia akan menjadi predator,”
ujarnya
Nenden menekankan peran orangtua
sangat dibutuhkan untuk memberikan pemahaman mengenai agama sebab anak-anak
mengetaui agamanya tapi tidak mencintai agamanya, jadi agama itu hanya
formalitas.
Dijelaskan juga beberapa
permasalahan kepekaan orangtua terhadap anak antara lain kekeliruan dalam
komunikasi misal bicara tergesa gesa, setiap individu unik dan memiliki
kebutuhan berbeda, tidak membaca bahasa tubuh, tidak mendengar perasaan, tidak
menjadi pendengar aktif dan berbicara dengan 12 gaya populer.
Maka Relawan Semai anti
Pornografi ini, memberikan solusi 4M yaitu Membangun kedekatan dengan anak,
Mengedukasi tentang pornografi, Memberikan aturan penggunaan gadget dan
Melakukan penanganan dengan cara menghadapi dengan tenang dan menutup gerbang
semua akses pornografi.
Nenden berfoto bersama para orangtua santri
Orangtua santri madrasah Al
Burhan, Pipih mengatakan seminar ini menambah pengetahuan sebab materi yang
disampaikan sangat bagus dan terkini sesuai dengan kebutuhan mendesak sekarang
misalnya mengenai bahaya pornografi dan dampak negatif penggunaan gadget. Berharap
seminar ini diadakan secara berkala.
“(acara seminar) bagus karena menambahkan pengetahuan orangtua santri di
Al Burhan ini mudah udahan nanti bisa ada acara selanjutnya yang bisa memberi
informasi yang menambah ilmu,” kata Pipih seusai acara seminar.
Tiwan selaku kepala madrasah Al Burhan berharap
setelah mengikuti seminar ini para orangtua santri bertambah ilmu dan
pengetahuan mendidik anak-anak dari paparan pornografi. Seminar ini selalu
diadakan setahun sekali pada saat semester dua, tahun ini adalah tahun kedua
diselenggarakan seminar ini.
Tiwan (kanan) memberikan hadiah untuk Nenden (kiri)
0 Komentar