Ketika panitia sudah spesialkan tempat duduk VIP buat Hj.Ledia Hanifa Amaliah, MPsi. anggota terhormat DPR.RI, ehh malah nimbrung jongkok di kerumunan Penyandang Disabilitas. Apakah ini pantas?
Dilanjut sebelum film diputar, Ledia kembali berulah. Mengambil posisi di depan lalu cas cis cus tak sebentar. Bertahan meski hanya diterangi baterai dari hape. Apa ini wajar?
Dan... yang tak biasa lagi, tiba-tiba dia membagikan voucher dinner pada peserta nobar. Apakah tak khawatir rombongan selanjutnya nagih minta ditraktir?
Ada Apa Dengan Ledia? AADL?
Dilanjut sebelum film diputar, Ledia kembali berulah. Mengambil posisi di depan lalu cas cis cus tak sebentar. Bertahan meski hanya diterangi baterai dari hape. Apa ini wajar?
Dan... yang tak biasa lagi, tiba-tiba dia membagikan voucher dinner pada peserta nobar. Apakah tak khawatir rombongan selanjutnya nagih minta ditraktir?
Ada Apa Dengan Ledia? AADL?
Sabar...semua bisa dijelaskan, Kawan.
Tiba-tiba Ledia terbentur pemandangan pada alat bantu jalan Penyandang Disabilitas tersandar didinding, sementara Disabilitas lain melingkar kesamping. Jadilah dia memutuskan nimbrung ikut jongkok biar sejajar. Ini pemandangan tak biasa, tapi menurutnya wajar-wajar saja, bahkan ini kesempatan berharga. Bukankah dia yang paling kenceng memperjuangkan hak-hak penyandang disabilitas disetiap wacana bahasan undang-undang khusus bagi keberadaan mereka?
Halnya dia berdiri di Studio 4, Bioskop B.I.P Bandung (Sabtu, 17/2/2018) yang gelap , ketika listrik tak kunjung menyala relatif lama, dia perlu menyuguhkan sesuatu untuk perintang waktu.
Pertama menyampaikan salam dan permohonan maaf dari pasangan Oded-Yana karena harus berada dilain tempat sehingga tak bisa nobar bersama. Tak lupa menyampaikan penghargaan yang tinggi atas dukungan peserta nobar untuk OYA Oded-Yana maju untuk Bandung Satu. Selanjutnya kabar dari bilik Senayan tak lupa Ledia selipkan.
Pertama menyampaikan salam dan permohonan maaf dari pasangan Oded-Yana karena harus berada dilain tempat sehingga tak bisa nobar bersama. Tak lupa menyampaikan penghargaan yang tinggi atas dukungan peserta nobar untuk OYA Oded-Yana maju untuk Bandung Satu. Selanjutnya kabar dari bilik Senayan tak lupa Ledia selipkan.
Hingga masuk Maghrib listrik tak ada tanda-tanda akan menyala. Lapar dan dahaga penonton terbaca Ledia, maka spontan perempuan yang mengenakan bross Lingkaran Cinta didada meminta MC umumkan agar masing-masing Ketua Regu temui Ana ajudan Ledia untuk pembagian vocher dinner.
Taraam...seketika terhidang Sop Buntut Bakar rasa Nobar...ASYIK. Eit...tak boleh sirik ya, bagi rombongan Nobar sebelum-sebelumnya. Inilah lampu mati yang membawa hoki.
Listrik padam tak membuat Ledia-Diah muram, sambil code 3 untuk Oded-Yana
Memang Ledia paling bisa membuat orang bahagia, dan selalu ingin membuat sekitarnya mereguk bahagia. Patutlah dia diangkat mewakili rakyat. Seperti yang coba Ledia lukiskan pada status Face Booknya berikut :
Sepenggal Nobar "Bunda Kisah Cinta 2 Kodi"
Bahagia itu Sederhana.
Berkumpul dengan orang yang ingin berbahagia bersama.
Memberi kesempatan untuk berbahagia, termasuk di dalamnya
Meski harus antri, seperti antri sembako, katanya, Tetapi sabar bertahan meski listrik padam dan gedung bioskop tak punya Genset yang memadai.
Juga melihat bioskop yang tak ramah disabilitas, (bersyukur) sebagian rela memberi tempat duduk yang mudah di akses (deretan paling depan)
#Ledia
Begitulah seharusnya Wakil Rakyat, dituntut peka jika menemukan pemandangan yang tak mencerminkan keadilan di masyarakat. Meski sebatas tulisan, moga kedepan ada perbaikan perlakuan.
Nobar diakhiri foto Ledia bersama penggemar agar terpajang dalam kenangan.
"Ibu Ledia....I Love You," begitu gumam mereka dalam diam, lalu masing-masing berhambur pulang dengan menyimpan kebahagiaan.
Nobar diakhiri foto Ledia bersama penggemar agar terpajang dalam kenangan.
"Ibu Ledia....I Love You," begitu gumam mereka dalam diam, lalu masing-masing berhambur pulang dengan menyimpan kebahagiaan.
#FriedaKustantina
#JuruCatat
0 Komentar