Beruntung ibu-ibu yang siang itu (Ahad, 23/12/2017) duduk di gelaran karpet Aula DPD PKS Cimahi.
Pasalnya berkesempatan diajak menatap bersama-sama pada hadirnya Generasi Beta di zaman now yang super wow. Generasi yang penuh tantangan dengan ciri gadget selalu ditangan.
"Perkenalkan, saya Siti Muntamah istri Mang Oded Wakil Walikota Bandung," demikian ibu dari tujuh putri ini membuka kata. Psst...itu sebenarnya sekedar basa-basi, bukankah sosok Siti sudah dikenal di seantero Cimahi?
Siti Muntamah |
"Mari ibu-ibu kita menyamakan persepsi bahwa berkumpulnya kita tak boleh sia-sia. Sadarkah kita semua telah lahir di tengah-tengah kita Generasi Beta? Ini sebuah tantangan yang mau tak mau harus kita sambut dengan kedua tangan," sambungnya.
Apa sih yang dimaksud Generasi Beta? Oh ternyata generasi yang lahir di era digital di abad dua puluh satu. Menurut perempuan alumni Elektro ITS Surabaya ini yaitu suatu generasi yang ditandai dengan creative, connecting dan colaborating penduduk dunia.
Lihat saja maraknya bisnis dan usaha serba on line. Dibarengi dengan urusan dari berbagai aspek dengan mudah dapat diselesaikan. Cukup dengan menekan tombol magic makhluk yang bernama Smartphone.
* | Keluarga Mang Oded Wakil Walikota Bandung Tilawah Harian |
Tak hanya mudah, tapi seolah tak berjarak ketika berkunjung antar benua karena terhubung dengan internet.
"Dilarang menatap tajam ya Bu-Ibu ketika nanti dapati bayi-bayi sadar kamera dan pintar selfie. Itu hal lumrah. Ya begitulah, canggihnya tehnologi, berimbas genitnya bocah-bocah." Begitu seloroh namun sesungguhnya nyata fenomena yang disampaikan Siti Muntamah. Dan...pendengar pun terpana.
Menghadapi Generasi Digital atau Generasi Beta, istri Wakil Walikota Bandung mewanti-wanti orang tua zaman now ga boleh gaptek. Sisihkan waktu buat quality time bagi keluarga dan usahakan selalu hadir dan membimbing ketika anaknya mengalami hal-hal istimewa seperti mimpi basah bagi perjaka dan haid pertama bagi gadisnya.
Pun harus bersikap bijaksana terhadap teman akrab putra-putrinya yang berupa makhluk canggih gadget. Menjauhkan sama sekali tak mungkin, tapi harus mampu membuat kesepakatan keluarga kapan pencet on / off tombol benda kesayangan anggota keluarga, termasuk milik Ibu dan Ayahnya.
Sisi rukhiyah sama sekali tak boleh lengah. Ingat, fungsi Ibu belum bergeser sejak dulu, yaitu menjadi madrasah pertama bagi putra-putrinya. Siti menekankan perlunya tilawah Qur'an dimasukkan dalam agenda harian keluarga .
Dengan rendah hati karena takut jatuhnya ujub bahwa dirinya tak mungkin berani mengajak jika belum mempraktekkan.
"Alhamdulillah hasil yang dirasa kedamaian melingkupi keluarga kami." Itulah kesaksian yang disampaikan Siti dengan hati-hati.
Diapun menyoroti peran R.K.I. (Rumah Keluarga Indonesia) dalam wadah BPKK PKS. Kegiatannya harus mampu mentransferkan ilmu-ilmu kekinian sehingga menjadi solusi bagi seluruh anggotanya dalam menjawab tantangan zaman.
Siti berharap Sekolah Ayah pun harus merata di tiap kota. Nah loh... PR bagi semua pengurus.
"Bukankah Ayah pun punya peran yang tak kalah penting dalam mendampingi putra-putrinya, agar kegalauan mereka tak sempat singgah? Realita yang ada peran Ayah makin kecil bahkan nyaris tiada.Tengok saja data perceraian atas permintaan istri angkanya tinggi. Tak dapat dipungkiri jaman kini Ayah makin sibuk dengan tuntutan pekerjaan, sehingga tak sempat menyaksikan tumbuh kembang anak kesayangan. Tahu-tahu mereka besar, apadaya ikatan hati terasa hambar."
Demikian perempuan pegiat Ketahanan Keluarga Kota Bandung ini mengkritisi kenyataan yang ada di masyarakat.
Terakhir Siti Muntamah berbagi doa:
"Semoga dengan hadirnya R.K.I. di kota Cimahi, insya Allah akan lebih maju kotanya."
Spontan Drg.Nuryanti Alifah selaku Ketua BPKK PKS Kota Cimahi mengaminkan doa ini. Tak lupa Nuryanti berpesan pada anggota dan simpatisannya yang hadir agar mewaspadai ancaman hantu narkoba, predator LSL (Lelaki Seks dengan Lelaki) atau MSM (Men who have Sex with Men) dan berbagai bentuk akhlak bejat yang ditimbulkan akibat tayangan pornografi yang kini mudah masuk kamar-kamar anak kita tanpa permisi.
#FriedaKustantina
#JuruCatat
0 Komentar