Mang Oded Terlibat Mesra dengan Penyanyi Jalanan

Ilustrasi

Tiba-tiba muncul tayangan grup band Armada membawakan lagu 'Pulang Malu ga Pulang Rindu' dengan membawakan akting Penyanyi Jalanan, diatas Kereta Api Parahyangan yang membawaku pulang. Jadi mellow menyimak liriknya hingga mampu mengaduk-aduk rasa jiwa.

Terbayangkan sosok Penyanyi Jalanan betapa malu ketika pulang ke kampung halaman membawa sandangan Pengamen sebutan beken Penyanyi Jalanan. Padahal mungkin niat awal mencari pekerjaan. Apa boleh buat, persaingan di kota besar sangat ketat, hingga pekerjaan sulit didapat. Alih-alih jadi karyawan terhormat, malah stempel sampah masyarakat harus ditelan bulat-bulat. Maklumlah cuma ijazah sekolah rendah dan tak punya ketrampilan sesuatu apalah.

Jreng....tiba-tiba mendapati peristiwa yang melibatkan Penyanyi Jalanan sungguhan terhampar di mata. Hari Senin (4/12/2018) Mang Oded, Wakil Walikota Bandung dengan tangan terbuka menerima Komunitas Penyanyi Jalanan (KPJ) di Kantornya Jalan Wastu Kencana Bandung.
Mang Oded bersama Komunitas Penyanyi Jalanan

Menarik nih. Mengingatkan Juru Catat PERDA kota Bandung no.24 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan dan Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Salah satu yang harus ditangan serius PMKS adalah Pengamen atau Penyanyi Jalanan.  Nah, kini mendapati Mang Oded yang notabene Pejabat Pemerintah, terlibat mesra dengan Komunitas Penyanyi Jalanan....wah. Ini baru berita.
 
Bagi Mang Oded yang sudah terbiasa membangun komunikasi dengan warganya yang dhuafa tentu bukan hal yang luar biasa ketika menyambut mesra rombongan tamunya dari kalangan rakyat jelata. Perhatikan saja pada gambar tertera, bagaimana senyum itu otomatis tertebar.
Apalagi kedatangan pengurus Komunitas Penyanyi Jalanan (KPJ) ini membawa berita yang menggembirakan. Mereka berencana mengadakan pertunjukan kreasi seni. Tentu Mang Oded sangat mengapresiasi rencana kegiatan positif ini. Bukankah sejalan dengan impian mewujudkan Bandung Kota Kreatif dan Ramah Pemuda?
Yups, gayung bersambut. 
Dikatakan oleh orang nomor dua di kota Bandung ini, bahwa Bandung memberikan ruang bebas untuk berkreasi, tanpa melihat latar belakang seseorang. Cukup dengan kemauan dan tekad yang kuat serta  mengedepankan disiplin yang tinggi, insya Allah sukses menanti.


Untuk itu pemerintah mendorong pemuda di kota Bandung kiranya mau bergabung kedalam komunitas-komunitas yang mempunyai kegiatan positif agar terekspresikan kemampuan dan hobi tersalurkan. 

Intinya diberi ruang bebas berkreasi seluas-luasnya, namun harus tetap dalam bingkai budaya bangsa dan tak bertentangan dengan nilai-nilai agama. Yuk ah Kawula Muda, gunakan salurkan enerjimu untuk mengukir prestasi.

Kembali ke Penyanyi Jalanan. Jika kreasi perdana ini mendapat tempat di hati  masyarakat bahkan mampu mengharumkan kota Bandung, hampir bisa dipastikan sebutan sampah masyarakat yang selama ini mereka sandang hilang, dan berubah menjadi buah bibir yang cemerlang. Betul tidak? 

Tentu saja untuk menorehkan prestasi harus diikuti dengan kerja keras dan disiplin yang tinggi. Satu hal yang harus diperhatikan bagi penyanyi jalanan maupun penyandang masalah kesejahteraan sosial lain adalah, untuk tak mengganggu ketertiban di jalan-jalan dan tempat umum lainnya sehingga membantu program PMKS kota Bandung.
 
Oh ya, hampir lupa terkabarkan. Para Penyanyi Jalanan yang sengaja menemui pemimpinnya itu sepanjang pertemuan nampak merasa nyaman. Mungkin serasa berbicara dengan bapak sendiri. Merasa dimanusiakan, sehingga semua uneg-uneg ditumpahkan. Akhirnya ketika  berpamitan pulang nampak wajah mereka sumringah. 

Satu hal yang mereka akan terus ingat, Mang Oded membekali  nasihat bagaimana hidup di masyarakat dan memberikan pula sedikit tauziah agar tak hanya selamat di dunia saja tapi juga selamat di akhirat. 

#FriedaKustantina
#JuruCatat


  


    






  

Posting Komentar

0 Komentar