Haru Suandharu bersama pelaku seni |
Mujurnya pemuda berambut panjang muka bewokan. Mendapat perhatian spesial dari Khotib Iedul Adha 1438 H dikawasan Holis,Bandung baru lalu.
Haru Suandharu menanggapi secara spontan mengapa pekerja seni mencuri perhatiannya usai turun dari mimbar.
"Buka-bukaan saja ya Bu. Saya selalu senang bertemu dengan para pelaku seni, karena seni itu mengolah rasa. Rasa kita perlu terus diasah agar kita selalu peka, empati, kreatif dan inovatif," jelasnya antusias.
"Banyak masalah bisa diselesaikan dengan kepekaan, empati, kreatifitas dan inovasi. Justru terkadang malah kita harus berhadapan dengan masalah yang tidak perlu hanya karena kita kurang peka, kurang empati, kurang kreatif dan kurang inovatif," lebih lanjut paparnya.
Layaknya suatu pasangan, hadir saling mengisi dalam alur seni. Perhatikan ungkapan Intan Nur Rahmi sang istri, "
Selalu jatuh cinta dengan teguhnya karang dan gulungan ombak memecah pantai" Wow.... bahasa seni yang tinggi.
Keduanya telah membuktikan komitmennya pada seni. Seni yang muaranya pada penghambaan pada Illahi dalam mencari solusi. Bukan seni untuk seni.
Sangat tepat bagi Partai Dakwah dalam mempersiapkan dua calon Walikota Bandung mendatang. Haru Suandharu salah satunya yang dijagokan. Kader tinggal sami'na wa ato'na.
#FriedaKustantina
#JuruCatat
0 Komentar