Dinas Pendidikan Kota Bandung kembali menelurkan inovasi dengan meluncurkan aplikasi Toong Siswa (Tongsis). “Toong” dalam bahasa Sunda berarti “intip”. Sesuai dengan namanya, aplikasi ini merupakan perangkat bagi orang tua untuk memantau perkembangan pendidikan anak.
Aplikasi ini menghubungkan antara orang tua dengan pihak sekolah melalui gawai pintar. Dengan mengunduh aplikasi Tongsis di website Dinas Pendidikan Kota Bandung, orang tua bisa mendapatkan informasi tentang kehadiran anak, hasil ujian, bahkan mengetahui perkembangan pendidikan melalui input yang dilakukan oleh sekolah.
“Dalam apps itu dia (orang tua) bisa mengecek rapot ulangan dimanapun kapanpun. Orang tua siswa di Bandung bisa memonitor perkembangann anaknya, baik fisiknya maupun perkembangan pendidikannya,” ujar Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil usai meluncurkan aplikasi Tongsis dalam gelar Pameran Pendidikan di Balai Kota Bandung, Senin (22/5/2017).
Aplikasi yang diciptakan oleh Disdik Kota Bandung itu dirancang atas permintaan orang tua yang ingin mengetahui informasi pendidikan putra putrinya secara mudah. Aplikasi itu bisa mempermudah komunikasi antara orang tua dengan pihak sekolah.
“Ini inovasi luar biasa. Mudah-mudahan orang tua siswa bisa reugreug (tenang-red) pendidikannya dan kegiatan sosialnya,”tutur Ridwan mengapresiasi.
Rencananya, aplikasi ini akan disebarkan ke seluruh sekolah di Kota Bandung. Namun, Disdik tidak mewajibkan aplikasi ini untuk diunduh orang tua.
“Kan tidak semua orang tua punya gadget. Yang banyak ingin tahu itu mereka yang sudah bergadget, kalau yang tidak bergadget, seperti biasa, kita beritahukan setiap akhir tahun kepada orang tua,” jelas Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Elih Sudiapermana.
Aplikasi ini akan resmi mulai dioperasikan pada awal tahun ajaran. Saat ini, Disdik sedang mensosialisasikan kepada sekolah-sekolah untuk segera menerapkan program ini. Ia juga harus memastikan sekolah itu aktif memberikan data yang bisa diakses oleh orang tua.
Proses pemasukan data tersebut dilakukan oleh operator khusus di sekolah-sekolah di bawah monitoring dari kepala sekolah.
“Nanti validasi di kepala sekolah,” imbuh Elih.
0 Komentar