“Halo pak, saya sudah siap di depan nih”, suara driver ojek online itu, menyapa saya yang pagi itu terasa terburu-buru karena waktu sudah cukup siang untuk persiapan logistik Poskes yang saban minggu pagi diadakan di jalan Cibogo samping tol Pasteur Sukajadi. Senyum ramah sang driver tersungging dari bibirnya sambil memberikan helm,sementara matanya tertuju ke tshirt yang saya kenakan.
“Mau kemana pak?” tanyanya, sedangkan matanya belum lepas dari tulisan yang ada di T’shirt saya dengan PKS No 3. “Tolong antar saya ke jl Cibogo ya pak” pinta saya sambil berharap semoga tidak kesiangan datang ke lokasi. “Bapak dari PKS ya?”, sambung dia selang beberapa menit perjalanan. “iya kang,” jawab saya singkat. “wah, sebenarnya saya mah suka malu sama orang PKS teh”. “malu kenapa kang?” timpal saya sambil mau tahu, ada apa sebenarnya yang berada dalam benak ayah muda ini. “maklum pak,saya mah orang baragajul” timpalnya.”Terus apa hubungannya dengan orang PKS?” Cecar saya seraya memiringkan muka,agar kuping saya bisa jelasmendengar apa yang diucapkan sang Driver. “saya mah orang ga bener, kalau orang PKS kelihatannya sholeh-sholeh. Terus rasa sosialnya yang tinggi. Kalau menolong orang tak pernah minta bayaran”.
“oh gitu ya, sebenarnya sama saja kang, yang namanya orang pasti ada sisi baik dan sisi jeleknya. Dan semua partai juga memiliki tujuan yang sama yaitu mau mensejahterakan masyarakat Indonesia,cuma dari cara dan strategi saja yang berbeda” hehe... jawaban saya semoga bijak.
“Iya sih pak, tapi saya melihat dan merasakan sendiri kalau ternyata kader PKS tuh pada baik-baik. Di mushola tempat tinggal saya saja, yang rajin ngisi pengajian dan sholat berjamaah itu kader PKS. Orangnya ramah-ramah, rumah tangganya adem ayem. Pokoknya bikin ngiri saya melihatnya” demikian penjelasan kang Aris nama driver itu sambil diselingi senyuman yang terkekeh-kekeh.
“oya, bapak pakai baju pks, apa ada acara seputar PKS ?” Tanya kang Aris lagi , sementara hati saya masih mencerna apa yang yang diungkapkan orang ini sebelum pertanyaan barusan. Beberapa menit lalu, dia bilang kalau kader PKS Sholeh, selalu berjamaah di masjid, orangnya ramah-ramah dan rumah tangganya yang selalu romantis,demikian yang saya tangkap dari paparan pria ini. Sebuah penilaian orang luar yang tulus ini, bagaikan tamparan bagi kader seutuhnya agar senantiasa menjaga image yang baik ini.
“Saya ke jalan Cibogo pasar tumpah ini,mau menghadiri acara Poskes kang. Acara ini merupakaan agenda pekanan DPC PKS Sukajadi. Di tempat ini, masyarakat yang lewat bahkan sudah ada yang rutin tiap pekan hadir untuk cek kesehatan. Bapak atau keluarga yang lain mau tes tensi darah, kolesterol, asam urat dan gula darah, bisa datang rutin ke Poskes PKS yang untuk daerah Sukajadi, kami memiliki dua tempat pelayanan, selain di Cibogo ada juga yang di Taman Marhamah depan hotel Sukajadi” . Terang saya pada kang Aris ini.
“Bayarnya berapa pak?”, timpal sang driver ini.
“kalau untuk cek tensi mah gratis kang, kalau untuk cek darah seperti asam urat,gula darah, kolesterol memang berbayar tapi super murah kalau dibandingkan dengan pengecekan di tempat lain. Karena tujuan kami meringankan beban masyarakat terutama yang tak mampu. Kalaupun bayar, itu hanya sebatas untuk mengganti harga beli peralatan saja. Untuk cek gula darah taripnya Rp. 10.000, untuk asam urat taripny Rp. 13.000 dan untuk kolesterol cukup bayar Rp. 20.000 saja”. Penjelasan saya membuat orang ini terus bergumam kalu PKS memang luar biasa katanya.
Obrolan ringan kami terus berlanjut sampai pembahasan tentang pilkada DKI dan pilkada Jabar tahun depan. Beliaupun berharap agar PKS tetap pro rakyat dan akan selalu berada di hati rakyat. (Tiesna)
0 Komentar