pksbandungkota.com - Idul Adha sudah nampak di depan mata. Tak terasa kepergiannya setahun lalu, kini
hadir kembali. Pangkalan hewan qurban, memenuhi titik-titik yang biasa
digunakan lahan berdagang di kota Bandung. Mereka yang datang mendayung rezeqi
di Kota Kembang ini, berasal dari
sentra pemberdayaan hewan di luar Bandung. Hal ini sangat menarik bagi warga
sehingga selain didatangi calon muqorib, banyak pula para orang tua yang
sengaja datang membawa anak-anak mereka untuk memperkenalkan hewan qurban ini.
Ada
sisi lain yang penulis temui, ternyata yang mengharap ada ketukan pintu sang
pembagi daging qurban, bukan semata kaum dhuafa. Yang kategori finansialnya
cukup pun, mereka selalu menanti kedatangan para pembagi daging tersebut.
Padahal kalau berkaca pada QS. Alhajj : 28, “maka makanlah sebagian
daripadanya dan sebagian lagi berikanlah untuk dimakan orang-orang yang
sengsara dan fakir”. Maka jelaslah sebenarnya yang paling berhak
menerima bagian daging qurban ini adalah mereka yang sangat membutuhkan.
Barangkali atas dasar inilah, sekarang
banyak bermunculan lembaga-lembaga kemanusiaan yang lebih fokus dalam
pendistribusian daging qurban ini, sehingga tak tertumpu pada satu titik
wilayah yang sebenarnya berlebih. Kita bisa lihat bagaimana kiprah PKPU,
LAZISMU, RUMAH ZAKAT, ACT dan lembaga lainnya yang terus konsen dalam
distribusi daging hewan qurban sehingga lebih bermanfaat dan berdaya guna
lebih. Ada nilai plus ketika daging hewan qurban ini sampai ke daerah yang
rawan aqidah, karena sekarang banyak sekali pemurtadan yag dilakukan para
misionaris yang merongrong kaum muslimin di Indonesia. Ada juga lembaga
kemanusiaan yang cukup kita acungin jempol karena sampai ke Plaestina dan Somalia yang
merupakan negeri mukminin yang rawan konflik. Begitupun ada sekumpulan aktivis
dakwah di Surabaya yang membagikan daging qurban ke masyarakat yang tinggal di
Eks Prostitusi Dolly . Senyum merekah
yang tersungging warga Dolly sangat
menyentuh. Ternyata mereka yang selama ini termarginalkan, tapi dengan
kehadiran aktivis ini, mereka bersyukur karena katanya selama ini belum pernah
ada yang membagikan daging Qurban ke wilayahnya.
Untuk mewujudkan mimpi mereka, sepertinya sudah menjadi fardhu ain bagi para muqorib untuk lebih
menitik beratkan pembagian ke daerah-daerah yang sangat urgent dan membutuhkan.
Agar kebahagiaan itu terpancar dari raut wajah perindu daging qurban. Sehingga
tak salah kalau dari sekarang sudah dimasukkan kedalam agenda perencanaan
distribusi daging.
(Tiesna)
0 Komentar