Kang Azul calon Wawalkot Cimahi, Istri dan Sandal Jepit





Kali ini kader PKS Bandung dari tim crew PKS TV Bandung terbukti sebagai bagian dari Super Team bukan Superman yang sudah menjadi budaya dalam PKS. Jam 7 malam kami menerima tugas untuk meliput jalannya pendaftaran pasangan calon Walikota dan Wakil dalam Pilkada Cimahi, Hj. Atty Suharti Tochija, SE dan Ir. Achmad Zulkarnaen, MT akrab dipanggil Kang Azul. Sebelum ke kantor KPUD untuk mendaftar pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Cimahi dari PKS ini melakukan orasi politik dan sungkeman di kediaman Kang Azul. Jarak tempuh Bandung-Cimahi relatif jauh, sehingga kami harus berangkat ba'da Subuh.
 
Lagi-lagi Penulis mendapati budaya PKS dimana kadernya memiliki militansi yang tinggi, walau itu seorang Kang Azul calon Wakil Walikota, harus tunduk arahan dari Reza Mahdi PJ Pilkada dari PKS. Buktinya ketika Crew PKS TV yang hadir ke kediamannya di Jalan Flamboyan IV no 1 Komplek Blok C Cimahi, jam 6.30 lebih awal satu setengah jam dari jadwal keberangkatan ke kantor KPUD tetap diterima dengan tangan terbuka. Tak sedikit nampak terkejut. Dirinya tak menyangka ketika crew PKS TV mau meliput persiapan Kang Azul sejak dari sebelum berangkat ke lokasi.

Setelah berbincang sebentar, Kang Azul yang mantan anggota DPRD kota Cimahi dua periode ini  minta ijin melanjutkan rutinitas pagi keluarga. Tertangkap mata dari balik pintu yang setengah terbuka Kang Azul sibuk mengecek isi tas sekolah anaknya dan entah apalagi yang membuatnya nampak sibuk sekali.

Kondisi rumah normal tak ada yang istimewa. Putri Sulung Kang Azul muncul ketika bersalaman dan pamit berangkat kuliah. Bahkan ketika kamera Penulis siap berarsi, mahasiswa UPI tersebut langsung menghambur lari dari sorotan. Eka, istri Kang Azul masih dengan pakaian rumahnya mengurus kucing kesayangan yang baru empat hari melahirkan. Tak lama Kang Azul kembali dengan menggandeng Ibundanya yang sudah rapi dan anggun dibalik kerudung.

Nampaknya kedatangan kami cukup mengejutkan bagi beliau, terbukti dengan kehadiran goreng tempe dan pisang yang baru dibeli dari seputar lingkungan rumah. Sambil kami berbincang santai, Istri Kang Azul  menyampaikan permohonan maaf harus menunggu lama dengan suguhan ala kadarnya karena tak diberi tahu sebelumnya. Sambutan sederhana dari keluarga ini membuat penulis melihat salah satu bukti seorang kader yang taat Qiyadah dalam dalam diri Kang Azul bahwa, bagaimanapun kondisinya jika itu  untuk kepentingan partai harus siap.

Kemudian bergegas letak kursi diatur, digeser untuk persiapan sungkeman. Suasana haru menyelinap seketika, sangat kental suasana sakral. Dimulai dari Sang Ibunda, pindah ke Ibu Mertua dan berakhir di Ayah Mertua. Disela peluk ciumnya, meluncur doa dan sarat pesan pada putra mereka, agar  lancar melangkah dan selamat menjalani apapun takdir yang bakal singgah. Penulis dan Crew TV seksama mengabadikan acaranya.

Acaranya sangat natural sebagaimana tangkapan kamera dimana alas kaki Kang Azul hanya memakai sandal jepit. Sebelum rombongan keluar rumah ,Penulis belum mau beranjak dari dalam, menunggu barangkali masih ada kegiatan yang bisa ditangkap kamera. Benar juga, tak lama muncul istri KangZul dengan sepasang sepatu. Dengan bersimpuh ikut membantu suaminya yang mengenakan kaos kaki. Mashaallah, pemandangan yang menyejukkan hati membuat Penulis tergoda untuk suatu saat kembali, menggali cerita romantisme keluarganya.  

Tepat jam 8 pagi rombongan dengan didahuli doa bersama keluar menuju lokasi Kolam Renang Pandega Cimahi untuk melaksanakan orasi politik yang sudah direncanakan. Masyaallah, Kamis siang itu  (22/09) lautan manusia berseragam warna  kuning, biru putih menutup penuh arena Kolam Renang Pandega, tak ketinggalan satu peleton barisan kepanduan kader PKS. Suasana bertambah meriah oleh suara hentakan bas mengiringi mars lagu Cimahi Rumah Kita.

Di arena kolam renang sudah menunggu keluarga besar ketiga partai pendukung, dari Golkar, PKS dan Nasdem tak terkecuali para tokoh unsur masyarakat. Ulama, tokoh masyarakat, petinggi ketiga partai dan terakhir pasangan yang diusung, bergantian berorasi. Kang Azul dalam orasi politiknya menggaris bawahi akan meneruskan pembangunan yang sudah dilakukan oleh pasangan Atty dan wakil walikota Sugiarto yang sedang menjabat dan nampak hadir ditengah-tengah undangan, yang dalam penilaiannya sudah berhasil. Tentu dengan usianya yang masih relatif muda, memiliki semangat yang menyala-nyala, dirinta optimis insya Allah mampu mempercepat laju pembangunan di kota Cimahi kelak berdua dengan oasangannta Atty. Kang Azul yang banyak diamanahi menjadi Ketua beberapa masjid, komunitas di Cimahi dan pengalaman sebagai wakil rakyat serta dukungan berbagai lapisan masyarakat dengan jaringan mulai tingkat RT, RW hingga kelapisan masyarakat lainnya juga optimis terpilih menjadi Pasangan Walikota dan Wakil Walikota mendatang.  Demikian Kang Azul dengan diselingi senyum khasnya, mampu meyakinkan seluruh pendukung dengan orasi singkatnya.

Masih dengan iringan lagu Cimahi Rumah Kita, konvoi ratusan mobil dan kendaraan roda dua mengawal Atty dan Kang Azul menuju kantor KPUD Cimahi. Sepanjang jalan berjajar masyarakat pendukung tak henti-hentinya berteriak memanggil sambil mengibarkan bendera ditangan kepada  pasangan calon pemimpin Cimahi tahun 2017-2022 mendatang itu menuju kantor KPUD Cimahi untuk melakukan pendaftaran.

Detik-detik akhir acara nampak seluruh pendukung tetap antusias. Sepenggal doa dan harapan mereka sematkan, agar pasangan yang dijagokan ditakdirkan Allah untuk memimpin Cumahi lima tahun mendatang.
(Frieda Kustantina)


Posting Komentar

1 Komentar

  1. MasyaAlloh calon wakil walikota yang berangkat dari harmonisasi kekeluargaan alhamdulillah :)

    BalasHapus