Haru Suandharu : Menjadi Orang Tidak Penting itu Kadang Perlu

Haru Suandharu bersama putri bungsunya

pksbandungkota.com - Selalu menjadi orang penting akan sangat melelahkan. Pernah melihat burung migran terbang jauh? biasanya mereka membentuk formasi V. Posisi ujung tombak menentukan arah dan mendapat tekanan paling besar. jika sudah lelah maka burung diujung tombak bergeser ke belakang dan digantikan burung lain untuk menempati posisi ujung tombak. Burung saja punya mekanisme suksesi kepemimpinan masa manusia tidak ?

1. Menimbulkan sifat sombong.
Terlalu lama memimpin dan diposisikan orang penting juga sangat beresiko. Boleh jadi tumbuhlah bibit-bibit kesombongan. Bagaimana ciri sombong itu, dia suka merendahkan orang lain dan menolak kebenaran. Sombong itu pakaian Allah SWT, jika dipakai oleh hambanya Allah sangat murka. Kemurkaan Allah akan diwujudkan dalam siksaan yang pedih dalam api neraka. Tidak akan masuk syurga orang yang dalam hatinya masih ada setitik kesombongan.

2. Mengalami post power syndrom.
Tidak ada orang di zaman mutakhir ini yg berkuasa seumur hidup. Semua posisi dibatasi. rata-rata 10 tahun. Berhenti dari kekuasaan itu konon rasanya seperti di sapih dari asi oleh ibunya. Oleh karena itu islam mengajarkan jika ada musibah menyebut innalillahi wa innailaihi roojiuun agar kita menyadari bahwa pemilik semesta alam ini hanya Allah SWT. Kita hanya ketitipan istri, suami, anak, jabatan, harta dll. Karena hakikatnya bukan kita pemilik sejati, maka kita akan segera keluar dari perasaan kehilangan yg mendalam. tanpa kesadaran ini sangat besar peluang kita mengalami post power syndrom atau kehilangan yg berlanjut pada duka cita yg mendalam.

Menjadi org tidak penting perlu, agar

1. Bisa beristirahat sejenak.
Kekuatan manusia itu terbatas. kita semua harus beristirahat sejenak. Tidak ada manusia yang tahan tidak tidur 24 jam dalam seminggu karena fisik dan psikis kita terbatas. Maknai menjadi orang bisa adalah fasilitas untuk beristirahat sejenak untuk memperhatikan sisi kehidupan lain yang juga penting.

2. Fokus kepada diri dan keluarga
Sebagai pemimpin kita harus adil. diri dan keluarga harus tetap mendapat perhatian karena mereka punya hak juga. Menjadi orang tidak penting memiliki porsi waktu yang lebih banyak untuk diri dan keluarga.

3. Menghargai orang lain
Karena sudah pernah merasakan bagaimana rasanya jadi orang biasa maka pemimpin akan lebih mudah mendengar nasihat, meminta pendapat, meminta nasihat dan minta bantuan. Itu semua dilakukan agar pemimpin dapat menjalankan tugas utamanya yaitu melayani. untuk mampu melayani dgn baik, seorang pemimpin harus mendapatkan pertolongan dari Allah SWT dan makhluk-makhluk Nya.

4. Tetap rendah hati sekalipun mendapat amanah yang besar dan jabatan yang tinggi.
Kita pasti senang jika mendapati sahabat baik kita kemudian menjadi orang penting atau mendapat jabatan tinggi. Tambah senang lagi kalau yang bersangkutan tidak unggah adat atau berubah perilakunya. Tetap santun, tetap mudah dihubungi, tetap rendah hati, tetpa asyik diajak ngobrol, tetap bisa bercanda, dst. Itulah mengapa saya bilang, menjadi org tidak penting terkadang perlu. 

Ituah nasehat yang diberikan oleh Wakil Ketua DPRD Kota Bandung, Haru Suandharu ditengah wawancara nya. Semoga kita semua bisa menjadikan nasihat beliau sebagai ilmu dan juga nasihat bagi diri yang penuh dengan kekurangan dan tak lepas dari dosa. (Ipah)

Posting Komentar

3 Komentar

  1. Alhamndulillah semoga selalu amanah Istiqomah dalam ridlah Allah SWT

    BalasHapus
  2. Jadi Orang tdk penting emg perlu. Coba deh

    BalasHapus