Sri Agnia : Menjadi Tuna Netra Tak Menghentikan Saya Untuk Mengasuh Anak

Sri Agnia memberikan kisahnya selama di sekolah ibu

pksbandungkota.com - Dalam kehidupan ini mungkin banyak kenikmatan yang tidak kita sadari. Bahkan tak jarang kita terlalu sibuk unutk meminta hal yang sebenarnya belum tentu kita butuhkan. Begitupun dengan pola asuh anak di keluarga, masih banyak yang merasa hal itu sulit dengan berbagai macam alasan. 

Namun jika kita mendengar cerita seorang Sri Agriani. Mungkin kita akan merasa malu sebagai orang tua jika mudah menyerah dalam memberikan pola asuh yang baik terhadap anak. Sri Agriani adalah salah satu peserta sekolah ibu di rumah pelangi. Beliau menjadi sangat istimewa karena beliau adalah seorang penyandang cacat tuna netra. Beliau adalah seorang massaging yang dikaruniai 3 orang anak.

Beliau masuk sekolah ibu tahun 2010. Sri menjadi semangat dalam memberikan pola asuh yang baik terhadap anaknya, meskipun beliau seorang penyandang tuna netra. Namun semangatnya dalam menggalakan kegiatan ketahanan keluarga sangatlah luar biasa,

Dibalik keterbatasannya, beliau berusaha untuk berkontribusi semaksimal mungkin. Dimulai dari membagikan kontak kartu nama sekolah ibu kepada pasien-pasien nya. Dengan harapan para pasien nya pun ikut andil dalam kegiatan ketahanan keluarga di daerahnya.

Meskipun seorang tuna netra namun beliau tetap bisa mengasuh anaknya dan mengikuti kegiatan yang dilaksanakan oleh sekolah ibu. 

Lalu bagaimana dengan kita? Masih adakah alasan untuk kita tak berjuang dalam memperbaiki pola asuh keluarga kita?

Semoga cerita Sri Agriani dapat menjadi semangat baru dan penyemangat bagi kita sebagai orang tua. Dibalik segala keterbatasan yang ada, akan selalu ada jalan keluar bagi mereka yang mau berjuang. (Ipah)

Posting Komentar

1 Komentar