haru suandharu (sebelah kiri) |
pksbandungkoa.com - Ramadhan kini sudah memasuki hari ke 16. Sudah sejauh manakah ibadah kita? Sudah sedekat apakah kita dengan Rabb? Mungkin kini mesjid-mesjid sekitar rumah sudah tak seramai hari-hari di awal Ramadhan. Sudah menghilangkah semangat Ramadhan yang menggebu dalam dada?
Semoga kita tidak hanya disibukkan dengan target THR Idul Fitri. Semoga kita bukan termasuk dalam orang-orang yang ingin segera meninggalkan Ramadhan. Dalam ceramah nya di mesjid Urwatul Wustho, Haru Suandharu menyampaikan beberapa nasihat saat kita berada dalam keadaan di rundung masalah.
Doa adalah senjat ampuh bagi mereka yang penuh harap. Doa adalah teman setia sebuah usaha agar hasilnya sesuai dengan yang diharapkan. Namun doa tak pernah tertolak. Doa yang seorang muslim panatkan mendapat tiga perlakuan. Dikabulkan, ditunda atau diganti dengan yang lebih baik. Maka masihkah kita mengatakan bahwa Allah tak adil? Allah tak mendengar kita?
Janganlah kita menjadi makhluk yang berputus asa, tak ada alasan kita untuk berputus asa. Karena Allah tak akan pernah meninggalkan hamba Nya. Bagi mereka yang selalu menaruh harap pada Nya. Tak ada yang bisa memastikan bahwa kita bisa menyelsakan Ramadhan kita tahun ini, maka tak perlu lah kita berfikir bagaimana Idul Fitri nanti. Maksimalkan Ramdhan kita hari ini.
Buatlah menjadi Ramadhan yang terbaik, biarkanlah esok menjadi rahasia dan hari ini menjadi hari yang terbaik. Masalah akan tersu mengejar manusia yang hidup namun Allah tak akan meninggalkan hamba Nya berjuang tanpa senjata. Sabar dan shalat adalah senjata yang telah Allah berikan untuk kita, tak perlu kita meminjamnya bahkan membayarnya. Dua hal ini kita dapatkan dengan gratis, lakukan, tak perlu banyak bertanya, tak perlu banyak menunda.
Begitulah isi ceramah dari wakil ketua DPRD Kota Bandung, semoga di setengah bulan Ramadhan ini kita dapat menggunakannya sebaik mungkin untuk terus memperbaiki diri. (Ipah)
0 Komentar