Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Al-Isra: 1)
MAHA SUCI ALLAH
Maha Suci Engkau, ya Allah.. Tiada sedikit pun ciptaan-Mu yang tidak seimbang apalagi cacat dan kekurangan. Janganlah Engkau jadikan kami makhluk yang lalai dan sombong terhadap ayat-ayat-Mu yang agung.
Maha Suci Allah. Segala pujian dan sanjungan hanya pantas untuk-Nya. Tiada yang pantas menerima pengabdian sejati kecuali Allah Ajja wa Jalla. Sungguh Allah Maha Agung dan Luhung.
YANG TELAH MEMPERJALANKAN
Allah telah mengundang Muhammad saw menuju singgasana-Nya dan memfasilitasinya dengan akomodasi, kendaraan (Buraq) dan guide khusus (Jibril as.). Tidak pantas membandingkan fasilitas dari Al-Khaliq (Pencipta) dengan dari makhluk (ciptaan). Jiwa-raga Insan Kamil Muhammad saw berangkat dengan pelayanan supra spesial melewati alam malakut, menembus ruang dan waktu milik Ar-Rahman.
PADA SUATU MALAM
Ya, hanya dalam satu malam! Menembus jarak tempuh miliaran tahun cahaya! Bukti dan fakta telah dibawa Muhammad saw. Yakinkah kita mau menentang kekuatan Sang Pemilik waktu dan materi, Allah swt?
HAMBANYA
Muhammad saw telah diakui secara definitif oleh Allah swt sebagai hamba-Nya. Sedang kita baru berupa keinginan saja untuk diakui sebagai hamba Allah.. Kita seringkali masih menjadi hamba-hamba selain Allah.. Hamba harta, hamba tahta, hamba pasangan hidup, hamba makhluk! Belum panceg istiqomah menjadi hamba Al-Khalik..
DARI MASJIDIL HARAM
Masjidil Haram di Mekah yang dimuliakan. Setiap saat dikunjungi oleh manusia-manusia yang mengagungkan Allah. Tiada detik berhenti hamba-hamba Allah berkiblat kepadanya. Bahkan berthawaf dengan rotasi agung di dalamnya. Kemuliaan shalat di dalam Masjidil Haram bisa bernilai ratusan ribu kali lipat dibanding di masjid lain. Gambaran nilai agung hablumminallah nan sakral.
KE MASJIDIL AQSHA
Masjidil Aqsha yang ada di Palestina. Masjid yang menjadi barometer keikhlasan dan kesungguhan hidup manusia. Masjid yang timbul tenggelam antara dimuliakan dan dinista dalam hitungan abad waktu oleh manusia-manusia termulia atau terdurjana. Masjidil Aqsha senantiasa menjadi bukti dan saksi kualitas manusia di dunia ini, memperjuangkannyakah atau mengabaikannya. Masjidil Aqsha menjadi gambaran kualitas hablumminannas.
YANG TELAH KAMI BERKAHI SEKELILINGNYA
Berkah itu karena iman dan taqwa (7:96). Masjidil Haram dan sekitarnya menantang suasana kesyahduan ketaatan hablumminallah. Masjidil Aqsha dan sekitarnya menantang jiwa-jiwa yang berjuang tegakkan amar ma'ruf nahi munkar. Menjunjung nilai-nilai hablumminannas. Seperti itulah kehidupan yang berkah yang distimulasikan oleh Allah swt dengan kedua masjid tersuci itu kepada kita.
AGAR KAMI PERLIHATKAN KEPADANYA SEBAGIAN TANDA-TANDA KEBESARAN KAMI
Dalam Isra Mi'raj Allah swt perlihatkan alam mikrokosmos dan makrokosmos miliaran galaksi yang sangat mempesona dan menakjubkan kepada Muhammad saw. Allah swt tayangkan segala peristiwa agung yang menggugah kegigihan semangat amal- juang Rasulullah saw. Akankah ada pengaruh bagi semangat kita?
SESUNGGUHNYA DIA MAHA MENDENGAR LAGI MAHA MENGETAHUI
Mau apa yang kita lakukan dengan hikmah agung Isra Mi'raj ini? Dari tahun ke tahun kita peringati peristiwa itu. Adakah kesadaran dan aksi, bukti kita merasa sedang dinilai oleh Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Atau sikap dan perjuangan hidup kita yang penuh maksiat karena menganggap Allah swt tidak mendengar dan tidak mengetahui?
SHALAT OLEH-OLEHNYA
Shalat adalah media untuk membuktikan itu semua. Shalat adalah alat untuk melanggengkan nilai-nilai tersebut. Aqimisshalata liddzikri, shalatlah untuk hablumminallah kita. Innasshalata tanha 'anil fakhsya-i walmunkar, shalatlah lambang jihad hablumminannas kita. Asshalatu mi'rajul mu-minin, shalat adalah mi'raj mukmin.
Akankah nilai kita sebagi Muslim terangkat dengan nilai-nilai Isra Mi'raj?
Sesungguhnya dia (Muhammad pada Isra Mi'raj itu) telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar. (An-Najm: 18)
Itulah isi taujuh dari ust Asep Rodhi. Semoga bisa menjadi bahan muhasabah bagi kita dalam memaknai Isra' Miraj yang bertepatan hari ini tanggal 6 Mei 2016. (Ipah)
0 Komentar