Maghrib Mengaji, Sebuah Solusi?

Maraknya penggunaan gadget maupun tontonan TV serta games yang terkandung didalamnya kekerasan dan tayangan vulgar, dinilai mampu merubah pola perilaku anak-anak dan remaja saat ini. Sehingga untuk memperbaiki akhlak para anak-anak dan remaja yang sudah mulai kecanduan dengan TV, PS, HP, dan games sejenisnya dicetuskanlah program Maghrib Mengaji di Kota Bandung. Pada hari Selasa (26/4/2016) Radio LITA FM mengkajinya bersama dengan Kasubag Sosial Keagamaan Kesra Kota Bandung dan Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Bandung dalam acara Bincang Pagi Bandung Juara. "Program Maghrib Mengaji merupakan implikasi dari program bebas buta huruf Al-Qur'an", ujar Endrizal Nazar selaku Wakil Ketua Komisi D saat acara mulai mengudara. Sementara Lathif selaku Kasubag Sosial Keagamaan mengatakan, "Maghrib Mengaji merupakan program unggulan yang secara khusus difokuskan untuk anak-anak. Sehingga ketika waktu maghrib tidak ada kegiatan lain selain mengaji. Pemerintah akan memberikan surat edaran ke masyarakat agar program ini bisa dilaksanakan dari tingkat RW, kelurahan, kecamatan, sampai ke tingkat kota. Kegiatan akan dilaksanakan di masjid/madrasah dengan melibatkan para relawan."
Endrizal menambahkan, "Bandung unggul harus terlihat juga dari segi spiritual, sehingga dibuatlah program Maghrib Mengaji." Kang Doni selaku penyiar menanyakan bagaimana anggaran untuk program ini. "Sejauh ini anggaran hanya untuk seremoni (launching). Sementara untuk lokasi kegiatan dengan mengoptimalkan infrastruktur yang ada seperti masjid dan madrasah. Direncanakan untuk memberikan apresiasi kepada relawan melalui jalur hibah. Karena tahun 2017 pendidikan menengah sudah dikelola oleh provinsi diharapkan dukungan anggaran bagi kegiatan ini bisa lebih memadai." 
Launching Program Maghrib Mengaji sendiri akan dilaksanakan hari Jum'at besok (29/4/2016). Semoga program ini bisa berjalan lancar, terlebih lagi dikaitkan dengan Kota Bandung yang kembali dinobatkan sebagai juara umum MTQ.

Posting Komentar

0 Komentar